Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

2 Wartawan Gay Asal Saudi Malah Ditahan Setelah Ingin Cari Suaka di Australia, Begini Kisahnya

2 Wartawan Gay Asal Saudi Malah Ditahan Setelah Ingin Cari Suaka di Australia, Begini Kisahnya Ilustrasi untuk homoseksualitas. | Kredit Foto: Reuters/Gleb Garanich
Warta Ekonomi, Sydney -

Dua wartawan pria Arab Saudi yang menjalin hubungan asmara sesama jenis atau gay melarikan diri ke Australia untuk mencari suaka. Namun, mereka justru ditahan di negara tujuan.

Mereka mencari suaka ke Australia sejak September lalu. Salah satu pria —sebelumnya bekerja untuk CNN, BBC dan Kementerian Media Saudi— mengungkapkan keadaannya melalui telepon dari penahanan di Australia.

Homoseksualitas adalah ilegal dan dapat dihukum mati di Arab Saudi.

Baca Juga: Paus Fransiskus Membela Kaum Gay dan Yahudi: Jangan Dianiaya

Pengacara untuk wartawan gay itu, Alison Battisson, mengatakan bahwa kedua pria awalnya diperiksa paspor dan visa turis mereka yang sah ketika mereka tiba di Australia lebih dari sebulan yang lalu.

Setelah mereka mengambil barang bawaan mereka, petugas bea cukai memeriksa tas dan telepon mereka dan bertanya apakah mereka bermaksud mencari suaka. Ketika mereka menjawab ya, mereka dibawa ke pusat penahanan di mana keduanya ditahan sejak itu.

Departemen Dalam Negeri Australia, melalui seorang juru bicara, mengatakan bahwa departemen tidak mengomentari kasus-kasus individual. Namun, keputusan penempatan dalam fasilitas penahanan imigrasi dibuat berdasarkan kasus per kasus dan bahwa aplikasi untuk visa perlindungan dinilai oleh petugas yang sangat terlatih.

Kedua wartawan gay Saudi, yang berusia 46 dan 35 tahun, tetap dalam tahanan. Salah satu dari mereka berada di pusat penahanan dan satu lagi di rumah sakit di bawah penjagaan setelah menerima perawatan untuk tuberkulosis yang terpapar sebelum ia meninggalkan Arab Saudi.

Wartawan yang berbicara dengan pengacaranya itu meminta tidak diidentifikasi karena takut dengan pembalasan oleh otoritas Saudi.

Kantor komunikasi pemerintah Arab Saudi belum menanggapi pertanyaan yang diajukan media tentang kedua pria tersebut. Salah satu wartawan Saudi itu mengklaim disingkirkan dari pekerjaannya di Kementerian Media sebagai pembalasan karena melakukan kontak dengan media asing.

Battisson, yang menangani kasus suaka profil tinggi di Australia, mengatakan jika kedua pria itu diizinkan untuk masuk dan mengajukan aplikasi perlindungan, mereka bisa hidup dan bekerja dengan normal ketika aplikasi suaka mereka diproses.

"Hasil yang diketahui...adalah bahwa semua hal—kecuali kematian dan penyiksaan—yang mereka takuti di Arab Saudi menjadi kenyataan di Australia. Mereka dalam posisi yang mustahil," katanya, seperti dikutip Sydney Morning Herald, Selasa (19/11/2019).

Baca Juga: Rudal S-400 Rusia Bakal Mendarat di Riyadh, Saudi Mau Bikin AS Jengkel

Kasus kedua pria itu dimulai pada Maret 2018, ketika wartawan dari lembaga penyiaran publik Kanada, CBC, mengunjungi Arab Saudi.

Wartawan gay Saudi yang berusia lebih tua mengatakan kepada Reuters bahwa dalam perannya di Kementerian Media, ia memfasilitasi visa masuk dan mengatur wawancara.

Dia mengatakan bahwa, tanpa dia sadari, para wartawan CBC bertemu dengan dua pembangkang Saudi yang kemudian ditangkap di tengah tindakan keras yang lebih luas.

Wartawan itu mengaku ditanyai tentang kontaknya dengan jurnalis CBC pada September 2018 oleh Presidensi Keamanan Negara, lembaga yang menangani kontra-terorisme dan intelijen domestik.

Ia juga ditanya tentang kontak antara CBC dengan para pembangkang Saudi dan tentang hubungannya dengan jurnalis gay Saudi yang lebih muda. Ia kemudian diinstruksikan untuk berhenti bekerja dengan media asing atau risiko "rahasianya" terungkap.

Ia mengatakan bahwa pada bulan September tahun ini, keluarga pasangannya diberitahu tentang hubungan mereka. Ia mencurigai yang membocorkan rahasia itu adalah otoritas keamanan negara. Ia mengatakan keluarga pasangannya mengancam akan melibatkan polisi dan pemimpin suku, dan kedua lelaki gay itu akhirnya melarikan diri dari negara mereka.

"Hanya saja saya berada dalam situasi di mana kita harus pergi karena itu terlalu berbahaya," katanya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: