Berapa Persen Masyarakat yang Percaya Kabinet Jokowi-Amin? Wow, Angkanya Capai . . . .
Kabinet Jokowi di pemerintahan jilid kedua ini mantap dibentuk. Lembaga riset Indonesia Political Opinion (IPO) pun menyurvei publik guna meninjau pandangan mereka terhadap kabinet tersebut.
Hasilnya, sekitar 64% responden berpandangan positif terhadap nama-nama yang Jokowi pilih dalam kabinet keduanya tersebut.
"Kami punya empat skema yang menandakan bahwa publik lebih percaya bahwa Indonesia dengan komposisi kabinet sekarang, optimis itu ada sekira 64%. Menurut saya itu sangat tinggi," kata Direktur Indonesia Political Opinion Dedi Kurnia Syah Putra, dalam diskusi Jakarta Pusat, Sabtu (23/11/2019).
Baca Juga: Sri Mulyani vs Kakak Cak Imin Soal Desa Siluman, Pengamat: Yang Salah Mundur dari Kabinet!
Sementara kata Kurnia, sebanyak 23% publik tidak yakin Indonesia akan maju, dan 9 persen ragu-ragu, dan tidak menjawab tidak tahu.
"Dengan kondisi ini artinya ada angka di atas 50 persen bahwa publik optimis. Bisa saya katakan Pak Jokowi berhasil dalam menyusun kabinet," ucapnya.
Dedi menjelaskan, keyakinan publik dilandasi dipilihnya figur yang dianggap mampu mengemban tugas di kementeriannya, seperti Prabowo Subianto dan Sri Mulyani.
"Pertama adalah kepercayaan pabrik terkait dengan tokoh yang ditempatkan di kabinet yang mendapat perolehan kepercayaan tertinggi adalah Prabowo Subianto, artinya Prabowo Subianto dianggap publik paling sesuai dengan Kementerian Pertahanan, kemudian disusul oleh Ibu Sri Mulyani," tuturnya.
Selain itu Erick Thohir juga dipercaya oleh publik sebanyak 11 persen untuk memimpin Kementerian BUMN. "Selanjutnya yang juga tinggi adalah Bapak wishnutama dengan kepercayaan publik sebesar 10,9 persen disusul oleh Pak Mahfud MD 9,3 persen," tambah Kurnia.
Adapun posisi yang paling rendah mendapat kepercayaan publik seperti Mendagri Tito Karnavian dan Eddy Prabowo yang memimpin Kementerian Kelautan dan Perikanan.
"Menteri Agama tidak posisi terendah Pak fahrurrozi memperoleh kepercayaan publik sebanyak 1,5 persen artinya beliau dianggap okelah tapi memang tidak tinggi," tukasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Tanayastri Dini Isna
Tag Terkait: