Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menerima para delegasi Japinda yang dipimpin langsung oleh Mantan Perdana Menteri Jepang Yasuo Fukuda di kantor Kementerian Perhubungan, Kamis (21/11/2019). Pertemuan itu membicarakan proyek strategis sektor transportasi yang berpeluang dikerjasamakan dengan Jepang.
"Banyak proyek yang kita bahas, yaitu tentang MRT, Pelabuhan Patimban, Kereta Jakarta-Surabaya, dan peluang kerja sama dalam dukungan sektor transportasi di destinasi wisata super prioritas 5 Bali baru, dan lain sebagainya," jelas Menhub.
Baca Juga: Budi: Puluhan Kapal di Maluku Bakal Direvitalisasi
BKS, sapaan akrab Budi Karya, menjelaskan bahwa dari proyek-proyek yang dibahas terdapat tiga proyek prioritas yang dikerjasamakan dengan Jepang. Ketiganya adalah Pelabuhan Patimban, MRT Fase II (Bundaran HI-Ancol Timur) dan Fase III (koridor timur-barat, Cikarang-Balaraja), serta Kereta Cepat Jakarta-Surabaya.
Terkait kerja sama Proyek Pelabuhan Patimban, mantan Dirut Angkasa Pura II itu menjelaskan pelabuhan itu akan beroperasi tahun depan dengan kerja sama pengelolaan terminal pusat ekspor-impor kendaraan atau produk otomotif (car terminal). Terkait MRT tahap kedua, saat ini masih dalam tahap finalisasi desain dan diharapkan dapat dimulai pembangunannya tahun depan.
Terkait dengan MRT Fase III, Menhub menyebut bahwa saat ini masih dalam tahap studi dan diharapkan dapat dimulai pembangunannya pada 2022. Sementara, pembangunan kereta cepat Jakarta-Surabaya dimulai pada tahun 2022 dan ditargetkan selesai 2026 atau lebih cepat.
Menhub mengungkapkan, perkiraan nilai investasi ketiga proyek prioritas ini mencapai Rp155 triliun. Proyek Pelabuhan Patimban membutuhkan dana kurang lebih Rp30 triliun. Proyek MRT fase kedua nantinya membutuhkan dana kurang lebih Rp15 triliun dan fase ketiga sekitar Rp30 triliun. Sementara, untuk proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya, Menhub memperkirakan dibutuhkan anggaran Rp80 triliun.
Selain ketiga proyek itu, Menhub juga membicarakan peluang kerja sama proyek-proyek lainnya seperti pembangunan Bandara Bali Utara, pengelolaan Bandara Sam Ratulangi Manado, pengelolaan Pelabuhan Kuala Tanjung, dan pembangunan infrastruktur transportasi di ibu kota negara baru di Kalimantan Timur seperti pengembangan Bandara Balikpapan dan pembangunan jalur kereta api bertenaga listrik sepanjang 40-50 kilometer dari Balikpapan ke ibu kota negara.
Menhub juga membahas mengenai kesempatan tenaga kerja Indonesia di sektor transportasi seperti pilot dan nakhoda bisa punya kesempatan untuk bekerja di Jepang.
"Semoga peluang kerja sama ini memberikan dampak yang baik bagi proyek strategis sektor transportasi di Indonesia," tutupnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Puri Mei Setyaningrum