Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

'Gerah' Disebut Anak Orang Kaya, Putri Tanjung: Bapak Gue Itu dari Keluarga Miskin!

'Gerah' Disebut Anak Orang Kaya, Putri Tanjung: Bapak Gue Itu dari Keluarga Miskin! Putri Indahsari Tanjung dan Chairul Tanjung. | Kredit Foto: Instagram/putri_tanjung
Warta Ekonomi, Jakarta -

Gelar ‘orang kaya’ sudah melekat dengan nama Putri Indahsari Tanjung alias Putri Tanjung. Sebab, Sang Ayah Chairul Tanjung merupakan salah satu konglomerat Indonesia yang sudah tidak diragukan lagi kekayaannya.

Kendati demikian, wanita berusia 23 tahun yang kini menjadi Staf Khusus Presiden itu kerap ‘gerah’ dengan cibiran orang-orang yang mengaitkan kesuksesannya dengan kekayaan ayahnya. Ia mengaku, jika kekayaan yang diraih Chairul Tanjung itu merupakan berkat kerja kerasnya.

Baca Juga: Jadi Staf Presiden Jokowi, Berapa Gaji Putri Tanjung?

"Bapak gue itu gak punya kamar mandi di rumahnya, Bapak gue itu dari keluarga miskin, dia harus bekerja keras untuk menguliahkan dirinya sendiri dan adek-adeknya," geramnya.

Putri mengaku, ia juga ikut terbawa kerja keras karena memang dididik oleh orang tua yang mengajarkannya untuk mandiri sejak kecil.

Ia pun bercerita bagaimana ayahnya mendidiknya dengan begitu keras agar anak-anaknya menjadi orang yang mandiri. Putri juga yakin setiap orang bisa meraih kesuksesan.

Baca Juga: Putri Tanjung Jadi Stafsus Jokowi, Cuma Modal Numpang Nama Ayahnya?

"Gue memang tidak mengalami hal itu, tapi gue respect karena gue tahu perjalanan bokap gue luar biasa, makanya bokap gue gak mau anak pertamanya apalagi gue seenak-enaknya aja, jadi dari kecil itu sudah digoreng dan mandiri," jelasnya.

"Waktu gue kecil Bapak gue belum segininya, pas ade gue lahir, karier Bapak gue lagi naik-naiknya. Waktu belum segininya, jadi gue lihat banget Bokap gue pulang pagi karena kerja segala macem," kata Putri.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Clara Aprilia Sukandar
Editor: Clara Aprilia Sukandar

Bagikan Artikel: