Juventus berjuang keras untuk meraih kemenangan tipis 1-0 atas Atletico Madrid dalam pertandingan kelima Grup D Liga Champions 2019-2020 di Allianz Stadium, Rabu (27/11/2019), dini hari WIB. Pelatih Juventus, Maurizio Sarri menyamakan laga kontra Atletico seperti waktu mereka menang 3-1 atas Atalanta di Liga Italia.
Pada dua pertandingan itu, Juventus sama-sama kesulitan untuk membongkar pertahanan lawan. Selain itu, baik Atletico dan Atalanta sama-sama lebih banyak melepaskan tembakan ke gawang Juventus.
Atletico tercatat melepaskan 15 tembakan ke gawang Juventus yang dijaga Wojciech Szczesny. Beruntung hanya dua yang tepat sasaran dan itu mampu diamankan Szczesny dengan baik. Juventus bahkan hanya mampu mencetak gol melalui situasi bola mati.
Baca Juga: Jelang Laga Juventus vs Atletico, Juventus: Kami Lakukan Segala Cara untuk Tekuk Atletico
Adalah Paulo Dybala yang memberikan Juventus kemenangan pada dini hari tadi. Pemain berpaspor Argentina itu dengan apik mengeksekusi tendangan bebas dari sisi kiri kotak penalti Atletico pada menit 45+2. Dybala mengarahkan bola dengan baik meski sudut tembakannya amat sempit.
Kemenangan itu membuat Juventus lolos ke babak 16 besar sebagai juara Grup D. Capaian itu patut diapresiasi tetapi Sarri sadar bahwa Juventus masih memiliki banyak kekurangan yang mesti diperbaiki. Permainan Juventus belum seagresif dan seatraktif harapan Sarri.
“Kami menghabiskan banyak energi malam ini dan itu tidak terhindarkan di Liga Champions. Saya pikir kami melakukannya dengan sangat baik, tetapi seperti pertandingan Atalanta di akhir pekan, kami harus berjuang sangat keras untuk mencapai kemenangan,” kata Sarri, mengutip dari Football Italia, Rabu (27/11/2019).
“Terutama babak pertama dan kami membangun dari sana. Kami cenderung lebih berjuang di Liga Italia untuk mengoper dengan cepat. Mungkin ada lebih banyak motivasi bagi kami di Liga Champions, tetapi itu adalah kesalahan, karena kami harus memainkan gaya sepakbola ini di setiap turnamen,” sambung Sarri.
“Saya marah di babak kedua, karena kami memberikan bola dengan mudahnya. Sensasinya adalah seperti laga kontra Atalanta, kami memberikan mereka terlalu banyak ruang untuk menyerang. Mungkin kami perlu meningkatkan intensitas untuk menutup area yang luas,” pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Shelma Rachmahyanti