Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

SAP Express Siapkan Belanja Modal Rp20 Miliar di 2020

SAP Express Siapkan Belanja Modal Rp20 Miliar di 2020 PT Satria Antaran Prima Tbk (SAP Express) menganggarkan belanja modal (capital expenditure/capex) pada tahun 2020 sebesar Rp20 miliar | Kredit Foto: Boyke P. Siregar
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Satria Antaran Prima Tbk (SAP Express) menganggarkan belanja modal (capital expenditure/capex) pada tahun 2020 sebesar Rp20 miliar. Alokasi belanja modal tahun depan berasal dari kas internal itu guna menunjang kinerja dan ekspansi bisnis perusahaan.

Presiden Direktur SAP Express, Budiyanto Darmastono, mengungkapkan bahwa belanja modal akan digunakan untuk penambahan unit armada baru. Kemudian memperkuat sistem teknologi dan informasi (TI), serta meningkatkan kemampuan aspek digitalisasi.

Baca Juga: Baru IPO, Perusahaan Ini Anggarkan Capex Rp5,29 M

“Untuk pembelian kendaraan kurang lebih 52 kendaraan atau sekitar Rp7,8 miliar dari total Rp20 miliar. Kebutuhan kendaraan ini juga tergantung pada volume pengiriman setiap saat," kata Budiyanto dalam publik ekspose di Jakarta, Kamis (28/11/2019).

Di sisi lain, terkait pengembangan sistem IT, belanja modal akan difokuskan untuk membuat semua sistem pelayanan SAP Express makin terintegasi. "Sistem terus kita kembangkan. Kita mengharapkan sistem itu terintegrasi. Kalau sekarang, sistem untuk kurirnya sendiri sudah, tetapi ke depan perlu untuk sistem di dalam sehingga semua bagian bisa terintegrasi menjadi satu," tambahnya.

Sementara itu, dari sisi bisnis, hingga kuartal III tahun 2019, SAP Express telah mencatat pendapatan sebesar Rp274,91 miliar. Angka ini lebih tinggi dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya yang hanya mencatat Rp158,73 miliar .

Demikian juga profitability, hingga semester III tahun ini, perusahaan tercatat membukukan laba bersih sebesar Rp18,17 miliar atau meningkat signifikan dibanding periode yang sama di tahun sebelumnya yang masih mencatat kerugian sebesar Rp918,25 juta.

"Kenaikan pendatapan dan laba bersih ini sebagai imbas positif dari maraknya transaksi penjualan ritel melalui e-commerce yang melibatkan aktivitas pengiriman barang," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: