Lanjutnya, ia menegaskan Reuni 212 ini sudah direncanakan jauh-jauh hari dan bukan karena kasus penistaan agama.
"Menjelang reuni, adanya penista-penista agama, ya itu pasti akan kami suarakan agar mereka itu diproses hukum dan tidak dibeda-bedakan. Seolah-olah hanya segelintir orang, tiga atau empat orang dari 240 juta penduduk Indonesia, tapi benar-benar seperti kebal hukum. Tidak tersentuh hukum," ucapnya.
Sambung dia, "Ini yang harus kami suarakan agar hukum tetap berdiri," tambahnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil