Perusahaan furnitur PT Saniharto Enggalhardjo memilih fokus pada penjualan ekspor ketimbang domestik. Penjualan ekspor dilakukan karena mengacu pada penjualan pasar domestik yang tidak secepat ekspor. Di sisi lain, pasar ekspor memiliki potensi yang sangat besar.
"Kita awalnya tidak terkenal di Indonesia. Kalau di luar negeri semua sudah tahu kita. Kita menjadi vendor. Misalnya, kalau ada bangunan di Mekkah pasti diberitahu," kata Presiden Direktur PT Saniharto Enggalharjdo, Harsono Enggalhardjo, kepada Warta Ekonomi di Jakarta, Selasa (3/12/2019).
Baca Juga: Tingkatkan Ekspor ke AS, Kemendag Unggulkan Baja, Tekstil, dan Furnitur
Harsono mengungkapkan beberapa negara yang menjadi tujuan utama pasar ekspor, di antaranya ke Asia, Amerika, Eropa dan Timur Tengah. "Kita ekspor ke seluruh dunia, tapi paling banyak ke Amerika," ucapnya.
Beberapa produk yang dihasikan di antaranya untuk kamar tidur, ruang makan, ruang keluarga, dan ruang belajar.
"Dengan latar belakang teknis dan keahlian kami yang kuat, kami memastikan bahwa setiap desain dibuat sesuai pesanan, berdasarkan kualitas dan konstruksi berkelanjutan," ucapnya. Ia pun mengungkapkan kekuatan utama produk Saniharto adalah pada kualitas yang dimilikinya.
"Kami selalu mengutamakan kualitas. Sebagai contoh, untuk kayu pada tahap awal akan diperiksa melalui kontrol ketat atas kadar air, pola kayu, warna, dan cacat sebelum menggunakannya untuk membuat furniturnya," tambahnya.
Ia pun mengungkapkan beberapa proyek yang sedang dan telah diselesaikan Saniharto baru-baru ini adalah Four Seasons di San Francisco, Hawai, Las Vegas, Bangalore, Ritz Carlton di Boston, New York, New Orleans, South Beachm Bnagalore, Mandari Oriental di Balu, Kuala Lumpur, Washington DC, New York, Wynn Hotel di Las Vegas, Everett. Berikutnya Macau, Cotai, MGM di Macau, Conrad di Washington DC, JW Marriot di Nashville.
Tidak hanya men-supply berbagai hotel mewah di luar negeri, perusahaan juga diberi kepercayaan untuk men-supply ke berbagai hotel berbintang mewah di dalam negeri. Di antaranya Park Hyatt Jakarta, Intercontinental Jakarta, Fairmont Jakarta, Raflles Jakarta, Trans Luxury Bandung dan Bali. Berikutnya Tentrem Yogyakarta dan Semarang, Sofitel Nusa Dua Bali, Renaissance Uluwatu, Indigo Bali, Pullman Vimala Hill, dan Pullman Thamrin CBD.
"Bahkan, tahun ini perusahaan untuk pertama kalinya membuktikan diri bisa menyelesaikan pekerjaan tiga lantai dari Menara Astra," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait: