Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tingkatkan Ekspor ke AS, Kemendag Unggulkan Baja, Tekstil, dan Furnitur

Tingkatkan Ekspor ke AS, Kemendag Unggulkan Baja, Tekstil, dan Furnitur Kredit Foto: Kemendag
Warta Ekonomi, Jakarta -

Dalam usaha meningkatkan nilai ekspor ke Amerika, delegasi Indonesia yang dipimpin Wakil Menteri Perdagangan RI, Jerry Sambuaga, melakukan kunjungan kerja ke Amerika, Rabu (20/11). Salah satu hal yang dibicarakan dalam pertemuan tersebut adalah upaya pengenaan tarif yang seminim-minimnya bagi produk-produk potensial Indonesia di pasar AS seperti produk baja, tekstil, dan furnitur.

"Pada pertemuan bilateral tersebut, kami fokus pada upaya meningkatkan akses pasar untuk mendorong ekspor Indonesia ke AS. Kami mencoba untuk meningkatkan ekspor baja dengan meminta pengecualian pengenaan tarif 25 persen untuk produk baja. Selain itu, kami menginginkan agar produk tekstil dan furnitur Indonesia dapat mengisi pasar AS," ungkap Jerry dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin (25/11/2019).

Baca Juga: Dorong Waralaba Nasional, Kemendag Terbitkan Permendag Nomor 71 Tahun 2019

Lebih lanjut Wamendag Jerry menjelaskan, ketiga produk Indonesia tersebut berpotensi memberikan kontribusi peningkatan ekspor Indonesia, khususnya ke AS. Baja menjadi komoditas ekspor Indonesia ke AS yang menjanjikan mengingat komoditas baja sangat diperlukan AS untuk mendukung industri.

Sementara itu, furnitur dan tekstil masuk dalam kategori produk utama Indonesia yang akan ditingkatkan ekspornya ke AS. Indonesia juga menyampaikan keinginan untuk mengisi kekosongan importasi AS atas kedua produk tersebut yang selama ini berasal dari China.

Selama ini, produk pakaian jadi masih menjadi komoditas yang mendominasi ekspor Indonesia ke AS yang pada Januari-Agustus 2019 tercatat lebih dari US$3 miliar. Ekspor furnitur tercatat meningkat signifikan selama Januari—September 2019 dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 24,4 persen, dari US$560,2 juta menjadi US$696,7 juta.

Jerry juga mengungkapkan bahwa peningkatan akses pasar dengan pengecualian kenaikan tarif ini penting untuk memberikan kontribusi bagi pencapaian target total perdagangan antara Indonesia dan AS sebesar US$60 miliar.

"Kami berharap Pemerintah AS nantinya akan memperluas akses pasar bagi produk-produk Indonesia, serta memberikan respons positif atas upaya Pemerintah Indonesia dalam penyelesaian isu-isu perdagangan bilateral kedua negara," pungkas Jerry.

Dalam pertemuan dengan Acting Deputy Under Secretary for International Trade U.S. Department of Commerce, Diane Farrell, di Washington DC, AS itu turut hadir Kepala Badan Pengkajian dan Pengembangan Perdagangan Kemendag, Asisten Deputi Kerja Sama Ekonomi Amerika dan Pasifik Kementerian Koordinator bidang Perekonomian, Kepala Biro Pembinaan dan Pengembangan Pasar Bappebti, Atase Perdagangan Washington DC, dan Kepala ITPC Los Angeles.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: