Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

BCK Mentahkan Bukti-Bukti yang Diajukan HIL

BCK Mentahkan Bukti-Bukti yang Diajukan HIL Pembangkit Listrik tenaga Uap, Star Energy Geothermal | Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Bangun Cipta Kontraktor (BCK) menyatakan bahwa bukti-bukti yang diajukan oleh H Infrastructure Limited (HIL) di Pengadilan Niaga Jakarta Pusat tidak mencerminkan kondisi sebenarnya. Salah satu dokumen bukti yang disangkal oleh BCK adalah terkait surat David McConnel tanggal 6 agustus 2019, dimana isinya menyatakan bahwa HIL menandatangani consortium agreement pada tanggal 7 Juli 2014 atas nama joint operation (JO). Padahal JO antara Infrastructure Limited dengan BCK sendiri baru dibentuk pada 29 Januari 2015. 

Hendry M Hendrawan, kuasa hukum BCK dari kantor AKHH Lawyers, mengatakan bahwa pihaknya baru mengetahui adanya dokumen tersebut dari bukti yang diserahkan HIL di Pengadilan Niaga Jakarta Pusat. “Bagaimana mungkin consortium agreement ditandatangani 7 Juli 2014 atas nama Joint Operation dengan BCK, padahal JO dengan BCK itu sendiri baru dibentuk pada 29 Januari 2015. Jadi, sama sekali tidak logis kalau joint operation yang sama sekali belum terbentuk dapat menanda-tangani consortium agreement,” kata Hendry, Selasa (3/12/2019) di PN Jakarta Pusat.

Karena bukti yang diajukan itu sangat merugikan, BCK mempertimbangkan untuk melaporkan David AW McConnell kepada pihak Kepolisian untuk dugaan pemalsuan surat dan penipuan. Sejatinya, BCK juga telah melaporkan HIL ke Polres Jakarta Selatan lantaran mencampur-adukkan biaya offshore project ke dalam biaya onshore project di proyek Panas Bumi Karaha Jawa Barat. Saat ini, laporan tersebut masih dalam proses pemanggilan dan pemeriksaan terhadap saksi-saksi yang terkait.

Baca Juga: HIL Serahkan Bukti Pailit BCK ke Pengadilan Niaga

Baca Juga: Terkait Kasus Pailit BCK, HIL Bakal Ajukan Replik

Selain itu, ternyata Settlement Agreement yang dibuat HIL juga atas nama consortium untuk pekerjaan offshore dan onshore sekaligus. Padahal, BCK hanya terlibat di konstruksi sipil pada pekerjaan onshore saja. Kegagalan consortium dalam proyek ini juga disebabkan kegagalan dan keterlambatan dalam design di pekerjaan offshore. Jadi Settlement Agreement tersebut tidak dapat dibebankan kepada BCK karena BCK sudah melaksanakan kewajibannya sesuai PO No. 004.

Hendry mengatakan, sejatinya H Infrastructure Limited juga tidak memiliki legal standing untuk mengajukan gugatan di PN Jakarta Pusat kepada BCK. Sebab H Infrastructure Limited bukanlah pihak yang melakukan JO dengan BCK. Berdasarkan penandatanganan perjanjian 29 Januari 2015, pihak yang melakukan kerjasama operasi dengan BCK adalah Hawkins Infrastructure Limited Representative Office. 

Namun pada 2017, Hawkins Infrastructure Limited milik keluarga McConnell itu telah diakusisi oleh Downer EDI Limited, perusahaan infrastruktur asal Australia. Lantas keluarga McConnell mendirikan perusahaan baru dengan nama H Infrastructure Limited. 

“Karena tidak pernah ada perjanjian novasi atau pengalihan perjanjian, maka joint operation BCK tetap sama yaitu dengan Hawkins Infrastructure Limited Representative Office bukan dengan H Infrastructure Limited atau keluarga McConnell,” katanya. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: