Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Awak Kabin Garuda Bocorkan 3 Dosa Lama Ari Askhara

Awak Kabin Garuda Bocorkan 3 Dosa Lama Ari Askhara Kredit Foto: Viva
Warta Ekonomi -

Menteri BUMN, Erick Thohir mencopot I Gusti Ngurah Ari Askhara alias Ari Askhara dari jabatannya Direktur Utama PT Garuda Indonesia. Diduga, Ari Askhara menyelundupkan komponen motor Harley Davidson dan sepeda Brompton.

Ternyata, langkah Erick Thohir memecat Ari Askhara mendapatkan dukungan dari Ikatan Awak Kabin Garuda Indonesia (IKAGI). Karena, Ari Askhara dianggap sering membuat kebijakan-kebijakan yang kontroversial selama memimpin Garuda Indonesia.

1. Pengalihan rute penerbangan

Ketua Umum IKAGI, Zaenal Muttaqin mengatakan Ari Askhara melakukan pengalihan rute penerbangan London dan Amsterdam via Denpasar-Kualanamu. Menurut dia, pengalihan rute penerbangan ini sangat merugikan awak kabin.

"Perjalanan ini panjang sekali sehingga jam kerja kami melebihi batas kewajaran sebagai pekerja. Itu malah hampir 19 jam lebih perjalanan kita, dari Denpasar-Kualanamu-Amsterdam," kata Zaenal di Cilandak pada Jumat, 6 Desember 2019.

Tapi, Zaenal tidak mengetahui alasan Ari Askhara mengeluarkan kebijakan melakukan pengalihan rute penerbangan. Seharusnya, penerbangan bisa langsung dari Jakarta ke Amsterdam.

"Saya tidak punya keterangan seperti apa, apa alasan mendasar peralihan rute tersebut," ujarnya.

2. Grounded awak kabin seenaknya

Zaenal mengatakan Ari Askhara juga sering membuat kebijakan yang merugikan awak kabin seperti menghentikan iuran anggota, mempersulit terjadinya perjanjian kerja bersama (PKB), meng-grounded atau melarang terbang para pengurus serikat pekerja dan lainnya.

Contohnya, kata dia, apabila ada pramugari tiba-tiba difoto seseorang dengan fose closeup memakai seragam dengan koper di bawah. Kemudian, foto itu diunggah ke media sosial dan diketahui pihak manajemen langsung di-grounded 3 bulan.

"Sebetulnya banyak yang di-grounded, ada yang satu bulan, dua bulan, sampai enam bulan. Jadi variatif, kesalahan juga variatif ada yang teknis dan non teknis. Tapi, grounded itu sebenarnya tidak diatur dalam perjanjian kerja bersama," kata Zaenal.

Menurut dia, grounded bagi manajemen merupakan hal yang sifatnya pembinaan. Tetapi, kata dia, justru bagi serikat awak kabin bukan pembinaan. Karena, mereka mendapatkan dua pokok yaitu gaji pokok dan uang terbang.

"Kalau kami di-grounded, berarti uang terbang hilang. Kalau kita bilang itu bukan pembinaan, itu sasaran kami sebagai pegawai Garuda. Artinya, kalau saya di-grounded itu indikasinya perusahaan melakukan anti-serikat kepada kita," ujarnya.

Sementara, lanjut dia, berapa jumlah awak kabin yang di-grounded tidak bisa dihitung secara pasti. Namun, untuk periode sekarang jelas lebih banyak yang di-grounded karena manajemen lebih simpel beralasan non-teknis.

"Seolah-olah hal itu mengganggu performance atau kinerja perusahaan sehingga mereka langsung dinyatakan grounded oleh pihak manajemen," tandasnya.

3. Janjikan koper tumi senilai Rp10 juta

Ari Askhara juga pernah menjanjikan akan membelikan 3.500 awak kabin di seluruh Indonesia koper bermerek Tumi. Koper tersebut diperkirakan bernilai minimal Rp10 juta. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Bagikan Artikel: