Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

NATO Tak Capai Kesepakatan, Turki Ditinggal Perangi Terorisme Sendiri

NATO Tak Capai Kesepakatan, Turki Ditinggal Perangi Terorisme Sendiri Kredit Foto: Foto: BBC.
Warta Ekonomi, Ankara -

Menteri Pertahanan (Menhan) Turki, Hulusi Akar, menyatakan NATO tak mencapai kesepakatan dalam pertemuan di London pekan ini dan Ankara ditinggalkan sendirian memerangi terorisme.

Turki mengancam menghalangi kesepakatan NATO untuk membela Polandia dan negara-negara Baltik, kecuali aliansi itu sepakat menganggap milisi Kurdi Suriah sebagai teroris.

"Tidak masuk akal bagi beberapa pihak untuk mencoba menggambarkan langkah-langkah yang kami ambil bagi keamanan nasional kami dianggap sebagai tidak menghormati NATO. Pada akhirnya, tak ada kesepakatan yang tercapai. Kami ditinggalkan sendiri dalam perang melawan teror," ujar Akar, dilansir Reuters.

Baca Juga: Jika Aliansi Tak Akui Ancaman Terorisme, Turki Tegaskan Tolak Rencana NATO

Menteri Luar Negeri (Menlu) Turki Mevlut Cavusoglu menyatakan Ankara akan menghalangi publikasi akhir rencana pertahanan NATO untuk Baltik dan Polandia hingga aliansi sepakat menganggap YPG Kurdi Suriah sebagai kelompok teroris.

Dua hari setelah konferensi tingkat tinggi (KTT) NATO saat Kepala NATO Jens Stoltenberg mengumumkan Turki telah mencabut keberatannya, mengizinkan rencana itu tetap maju, Cavusoglu justru menyatakan Turki sepakat tahap selanjutnya dalam proses itu tapi tidak memberi persetujuan akhir.

Cavusoglu menegaskan, Turki akan menghalangi rencana itu hingga proposal pertahanan untuk Turki disetujui. "Rencana itu tidak akan dipublikasi hingga rencana kami dipublikasi juga. Ini akan tidak adil bagi beberapa negara untuk tidak menyetujui rencana kami pada saat yang sama menudkung rencana untuk pihak lain," ujar Cavusoglu.

"Kedua rencana menunggu pada level yang sama dan jika mereka dipublikasi, itu akan bersama. Tapi jika ada masalah, maka keduanya dihalangi. Tak ada lagi pertanyaan bahwa akan ada kompromi di sini," tutur dia.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Shelma Rachmahyanti

Bagikan Artikel: