Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Donald Trump Ngamuk-Ngamuk, Pasar Global Remuk!

Donald Trump Ngamuk-Ngamuk, Pasar Global Remuk! Kredit Foto: Foto/REUTERS/David Becker/Files
Warta Ekonomi, Jakarta -

Presiden AS, Donald Trump, meluapkan kemarahannya terhadap Bank Dunia lantaran tak henti-hentinya memberikan pinjaman berbunga rendah kepada China dengan besaran mulai dari US$1 miliar (Rp14 triliun) hingga US$1,5 miliar (Rp21 triliun). Pinjaman tersebut nantinya akan diterima China setiap tahunnya sampai dengan tahun 2025. 

Dalam akun Twitter pribadinya, Trump mengkritik dengan mengatakan bahwa seharusnya Bank Dunia berhenti memberi utang kepada negara yang menjadi rivalnya itu karena ia menilai China sudah kaya.

Baca Juga: Harapan China Soal Deal Dagang dengan AS: Semoga Memuaskan Semua Pihak

 

Melihat reaksi Trump tersebut, Bank Dunia pun akhirnya buka suara. Melansir dari Reuters, Bank Dunia mengklaim bahwa pinjaman yang diberikan kepada China nilainya sudah menurun secara tajam dari angka US$2,4 miliar pada tahun fiskal 2017 menjadi US$1,3 miliar pada tahun fiskal 2019.

Baca Juga: Good Job Trump, Good Job!

Jumlah tersebut pun diklaim akan terus menurun sampai akhirnya Bank Dunia tak akan memberi pinjaman lagi ketika negara-negara peminjam menjadi lebih kaya.

"Pinjaman Bank Dunia ke China telah turun tajam dan akan terus berkurang sebagai bagian dari perjanjian kami dengan semua pemegang saham kami termasuk Amerika Serikat. Kami akan menghilangkan pinjaman jika negara-negara (peminjam) sudah menjadi lebih kaya," tegas Bank Dunia kepada Reuters, dikutip pada Selasa (10/12/2019).

Amukan Trump kepada Bank Dunia yang secara tidak langsung juga ikut 'menggebuk' China membuat aktivitas investasi global menjadi remuk. Empat indeks saham utama di Asia turut menjadi korban lantaran terkoreksi berjamaah pada pagi ini. Indeks Nikkei turun 0,01%, Hang Seng turun 0,04%, Shanghai turun 0,36%, dan Strait Times turun 0,03%.

Selain faktor kemarahan Trump, lesunya pasar global juga dipengaruhi oleh kecemasan pelaku pasar jelang eksekusi tarif tambahan atas produk China pada 15/12/2019 mendatang. Setelah Trump mengaku bahwa sesuatu mungkin saja terjadi pada tanggal tersebut, hingga kini tak ada yang dapat memastikan 'sesuatu' apakah yang dimaksud oleh Trump.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: