Akses berbayar ke infrastruktur perbankan dan serangan ransomware terhadap bank
Pada 2020, para ahli Kaspersky memprediksi peningkatan aktivitas kelompok spesialisasi penjualan jaringan akses dari kriminal ke kriminal ke bank-bank di kawasan Afrika dan Asia, serta di Eropa Timur.
Target utama mereka adalah bank kecil, serta organisasi keuangan yang baru-baru ini dibeli oleh pemain besar, dan membangun kembali sistem keamanan siber mereka sesuai dengan standar perusahaan induknya.
Selain itu, ada kemungkinan bank yang sama menjadi korban serangan ransomware karena merupakan salah satu organisasi dengan kecenderungan membayar tebusan dibandingkan harus kehilangan data.
Baca Juga: Serangan Virus Malware di Asia Pasifik Lebih Tinggi 37% Daripada Global
Magecarting 3.0
Lebih banyak kelompok pelaku kejahatan dunia siber akan menargetkan sistem pemrosesan pembayaran online. Selama beberapa tahun terakhir, apa yang disebut JS-Skimming (metode mencuri data kartu pembayaran dari toko online) telah mendapatkan popularitas luar biasa di kalangan pelaku kejahatan siber.
Saat ini para peneliti Kaspersky menyadari setidaknya ada 10 aktor berbeda yang terlibat dalam jenis serangan ini. Para ahli juga percaya jumlah mereka akan terus bertambah selama tahun mendatang. Kemungkinan serangan paling berbahaya terjadi pada perusahaan yang menjadikan e-commerce sebagai layanan, yang dapat membahayakan ribuan perusahaan lainnya.
"2020 akan kita hadapi beberapa saat lagi, kami merekomendasikan tim keamanan di wilayah yang berpotensi terkena dampak industri keuangan untuk bersiap menghadapi tantangan baru. Tidak ada yang dapat menghindari potensi ancaman di masa depan, namun penting bagi kita untuk memiliki persiapan terbaik dalam menghadapinya," pungkas Yuri.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Bernadinus Adi Pramudita
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: