Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Percuma Kalau Milenial Gak Produktif, Istana: Percuma, Cuma Jadi Beban Negara!

Percuma Kalau Milenial Gak Produktif, Istana: Percuma, Cuma Jadi Beban Negara! Presiden Joko Widodo (keempat kiri) bersama staf khusus yang baru dari kalangan milenial (kiri ke kanan) CEO Amartha, Andi Taufan Garuda Putra, Perumus Gerakan Sabang Merauke Ayu Kartika Dewi, Pendiri Ruang Guru Adamas Belva Syah Devara, Peraih beasiswa kuliah di Oxford Billy Gracia Yosaphat Mambrasar, CEO dan Founder Creativepreneur Putri Indahsari Tanjung, Pendiri Thisable Enterprise Angkie Yudistia dan Mantan Ketua Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia/PMII Aminuddin Ma'ruf ketika diperkenalkan di halaman tengah Istana Merdeka Jakarta, Kamis (21/11/2019). Ketujuh stafsus milenial tersebut mendapat tugas untuk memberi gagasan serta mengembangkan inovasi-inovasi di berbagai bidang. ANTARA FOTO/nz | Kredit Foto: Antara/Wahyu Putro A
Warta Ekonomi, Jakarta -

Staf Khusus Milenial Presiden Jokowi, Aminudin Ma’ruf menegaskan bahwa generasi milenial merupakan tulang punggung Indonesia.

“Pak Presiden berharap besar dari generasi yang ada di sini semua untuk kemajuan Indonesia dalam skala makronya adalah kita adalah tulang punggung pembangunan nasional sampai 2045 dan didengungkan sebagai generasi emas di Indonesia,” katanya dalam acara MilenialFest di Balai Sarbini, Jakarta, Sabtu (14/12/2019).

Ia mengatakan bingga kini jumlah generasi milenial atau usia produktif menjadi mayoritas dari seluruh penduduk Indonesia.

Baca Juga: Bang Fahri 'Komporin' Milenial Buat Jadi Pemberontak!

Baca Juga: Polda Jatim Sita Mobil Mewah, Kapolda Bilang Instruksi Jokowi

Lanjutnya, ia mengungkapkan, dari sekitar 260 juta lebih penduduk, 187 juta di antaranya adalah penduduk usia produktif.

Menurutnya, dengan banyaknya jumlah usia produktif maka menjadi tantangan tersendiri. Sambungnya, apakah penduduk usia produktif dapat berdampak positif terhadap percepatan pembangunan ekonomi, sosial, politik atau sebaliknya.

“Pertama tentu PR-nya adalah bagaimana peningkatan produktivitas usia produktif ini. Kalau jumlahnya banyak tapi tak produktif, malah menjadi beban. Nah tugas negara, tugas kita semua individu-individu kita bagaimana kita upskilling, baik melalui komunitas, individu-individu,” cetusnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: