Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Buruh-Buruh Pelabuhan RI hingga Australia Suarakan Keselamatan Kerja Global

Buruh-Buruh Pelabuhan RI hingga Australia Suarakan Keselamatan Kerja Global Kredit Foto: SP JICT
Warta Ekonomi, Jakarta -

Buruh pelabuhan dari empat negara, Australia, Pakistan, Polandia, dan Indonesia, berkumpul dalam workshop bertajuk Regional Safety Committee Workshop yang diadakan di Hotel Sunlake, Jakarta Utara, pekan lalu (11-12/12/2019).

Serikat Pekerja Jakarta International Container Terminal (SP JICT) menjadi tuan rumah dalam perhelatan workshop internasional tersebut. 

Ketua Umum SP JICT Hazris Malsyah menyampaikan, di pelabuhan petikemas terbesar di Indonesia, JICT, ada kejadian empat pekerja meninggal dalam kurun waktu 18 bulan.

Baca Juga: BUMN Kepelabuhan Kerja Sama dengan Perusahaan Los Angeles

Menurutnya, kecelakaan kerja tersebut sangat bisa dicegah, sehingga dia menekankan bahwa aspek keselamatan kerja adalah harga mati. Selanjutnya, SP JICT akan terus mengorganisasi kampanye keselamatan kerja global dan melawan ketidakadilan bagi pekerja serta privatisasi korup JICT jilid II karena menurut BPK, kontrak tersebut merugikan negara Rp4,08 triliun.

Presiden Regional Safety Committee untuk Pekerja Hutchison Global, Paul Mcaleer yang juga Ketua Maritime Union of Australia (MUA) cabang Sydney dalam pembukaannya sangat menyesalkan setiap kecelakaan yang kerja di pelabuhan.

Dia menekankan, setiap nyawa buruh pelabuhan sangat berharga. Maka, dengan semboyan solidaritas lewat keselamatan kerja (Safety Through Solidarity), buruh pelabuhan regional akan terus menyuarakan terwujudnya aspek keselamatan kerja yang terbaik bagi pekerja.

Wakil Presiden Serikat Buruh Polandia Solidarnosc, Adam Tylsky mengatakan, akhir bulan lalu ada pekerja di Pelabuhan Hutchison Gdynia, Polandia yang meninggal karena kelelahan dan jatuh dari ketinggian 5 meter. Dia pun mengutuk kejadian tersebut dan investigasi masih terus dilakukan pihak berwenang Polandia.

Dalam workshop tersebut juga disepakati bahwa urusan keselamatan kerja harus diimplementasi di level paling baik dan hal ini tidak pernah datang dari perusahaan dengan slogan-slogan. Sehingga keselamatan kerja wajib menjadi urusan setiap pekerja. Nantinya, akan ada komite keselamatan dari serikat pekerja di tiap-tiap pelabuhan nasional maupun regional.

Baca Juga: Fix Jadi Komut Pertamina, Yang Diminta Ahok ke Serikat Pekerja, TOP!!

Selain itu, disepakati pula oleh serikat pekerja pelabuhan regional dan nasional yang akan terus berkampanye dan melakukan aksi solidaritas agar aktivis SP JICT Rio Wijaya yang dikriminalisasi bisa segera dibebaskan. Buruh-buruh pelabuhan yang hadir turut menyepakati akan melawan otomatisasi dan sistem outsourcing yang merugikan pekerja. 

Workshop tersebut dihadiri beberapa serikat internasional, seperti serikat buruh maritim di tingkat regional seperti Australia (MUA), Polandia (Solidarnosc), dan Pakistan (KICT-SAPT).

Selain itu, beberapa serikat tingkat nasional yang juga hadir, yakni Federasi Pekerja Pelabuhan Indonesia (FPPI) SP Pelindo I, SP Pelindo II, SP Pelindo III, SP Pelindo IV, Federasi Buruh Transportasi Pelabuhan Indonesia (FBTPI), SP TPS Surabaya, dan serikat nasional lainnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Agus Aryanto
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: