Uji coba pesawat tempur Rusia yang paling canggih, SU-57, menghasilkan hasil yang luar biasa. Hal itu diungkapkan oleh Kepala Staf Militer Rusia, Jenderal Valery Gerasimov, ketika pesawat siluman itu memasuki fase produksi massal.
"Jet-jet itu telah berhasil menyelesaikan semua tugasnya selama uji coba di Suriah," kata Gerasimov kepada sekelompok atase militer asing seperti dilansir dari Russia Today, Kamis (19/12/2019).
Gerasimov mengatakan bahwa kampanye melawan militan di Suriah telah memberikan dorongan baru untuk perbaikan lebih lanjut dari semua jenis persenjataan, termasuk udara. Ia menambahkan bahwa Angkatan Udara Rusia telah menerima pengiriman 139 pesawat tempur berbagai desain tahun ini.
Baca Juga: Pembelian Su-35 Dihantui Sanksi AS, Ini Respons Rusia
Pesawat tempur SU-57 mengudara untuk misi tempur pertama mereka di Suriah tahun lalu. Pesaing pesawat tempur F-35 AS ini sudah dalam produksi massal dan Angkatan Udara telah memesan 76 pesawat tempur baru itu untuk digunakan pada tahun 2028.
Karena kemampuan manuver dan fitur supersonik mereka, pesawat siluman bermesin ganda SU-57 dipersiapkan untuk menjadi tulang punggung superioritas udara Rusia selama peperangan.
Baca Juga: Hubungan Rusia-Indonesia Membaik di 2019, Rupanya Moskow Senang Kelapa Sawit Jadi Komoditas Utama
Badan pesawat jet yang unik dikatakan membuatnya hampir tidak terlihat oleh radar musuh. Pada saat yang sama, pesawat dapat melihat target darat dan udara dari jarak 400 km, sambil melacak 62 target secara bersamaan.
SU-57 akan dipasangi peluru kendali pintar dan dilaporkan akan mendapatkan rudal hipersonik yang mampu bermanuver, mirip dengan Kinzhal.
Selain mampu menghancurkan target darat dan udara, pesawat ini mampu melakukan aksi akrobatik yang mengesankan dalam pertunjukan udara.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: