Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan bahwa hadirnya Tol Layang Jakarta-Cikampek yang awalnya untuk mengurangi kepadatan, justru masih menimbulkan kemacetan bukan suatu kegagalan.
Baca Juga: Japek Elevated Macet, Menhub Malah Ngomomin Martabak
“Itu euforia masyarakat saja, contohnya saya jual martabak, martabaknya enak orang pada datang, banyak orang yang beli dalam satu jam sudah habis, masa saya dibilang gagal,” kata Budi di Jakarta, Minggu.
Menhub menilai baik apabila Tol Jakarta-Cikampek (Japek) layang menjadi pilihan masyarakat yang akhirnya beramai-ramai untuk mencoba jalur baru tersebut.
“Japek saya pikir sejauh ini baik. Kalaupun kemarin terjadi suatu lonjakan karena memang euforia atau ekspektasi orang untuk menggunakan itu tinggi sekali,” katanya.
Ia menjelaskan dengan adanya tol tersebut bisa mempercepat waktu tempuh kendaraan, contohnya Jakarta-Bandung dari empat jam menjadi tiga jam.
“Mengapa saya katakan bagus? Karena sekarang ini rata-rata Jakarta Bandung sekarang sudah 3 jam 3,5 jam sebelumnya empat jam. Lebih banyak yang mengatakan oke,” katanya.
Namun, lanjut dia, dalam waktu hingga tiga bulan ke depan ini pihaknya akan mengevaluasi kekurangan-kekurangan dalam pengoperasian Tol Japek layang tersebut.
“Jadi kita evakuasi, kita perbaiki kekurangan-kekurangan Insya Allah dalam waktu tiga bulan ini akan selesai sehingga menjadi baik,” katanya.
Budi mengusulkan akan membatasi pergerakan kendaraan yang melintasi tol layang tersebut.
“Nantinya kita lihat. Kita akan batasi orang yang naik ke atas, saya yakin oke. Jadi saya tinggal akan mengawasi. Kalau sudah sekian ribu lebih saya batasi,” katanya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait: