Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Fintech Terus Berkembang, Bakal Gusur Bank?

Fintech Terus Berkembang, Bakal Gusur Bank? Kredit Foto: TechCrunch
Warta Ekonomi, Jakarta -

Perkembangan teknologi di sektor keuangan telah mengubah bagaimana industri itu beroperasi. Mulai dari membuka tabungan, mengajukan kredit, hingga pembayaran, semuanya dilakukan secara digital dan mobile. Proses tersebut telah berjalan setidaknya dalam 10 tahun terakhir, selanjutnya bagaimana industri itu akan berjalan?

Mengutip dari techcrunch, apa yang akan terjadi dalam dekade mendatang sudah mulai dilihat tanda-tanda awalnya. Di antaranya, dalam sepuluh tahun ke depan financial technology (fintech) akan menjadi lebih portabel dan ada di mana-mana.

Baca Juga: Fintech Afiliasi Alibaba Diam-Diam Akuisisi Saham Startup Vietnam, Biar Bisa . . . .

"Ketika saya mulai bekerja di fintech pada tahun 2012, saya mengalami kesulitan melacak istilah pencarian yang kompetitif karena tidak ada yang tahu apa sebutan sektor kami. Perusahaan-perusahaan paling terkenal di sana adalah Paypal dan Mint," kutip techcrunch.

Sejak itu istilah fintech makin dikenal. Perubahan yang datang mengalami pertumbuhan luar biasa dalam investasi, dari US$ 2 miliar pada 2010 menjadi lebih dari US$ 50 miliar dalam modal ventura pada tahun 2018. Sementara, tahun ini diperkirakan tumbuh US$30 miliar.

Prediksi beragam lainnya, di antaranya bank akan mengejar ketertinggalan kalau tidak akan gulung tikar. Teknologi lebih besar akan masuk ke keuangan konsumen. Penyedia layanan yang sempit akan mengurai semua keuangan konsumen. Bank dan fintech besar akan menelan startup dan mengonsolidasikan sektor ini. Startup masing-masing akan menjadi bank mereka sendiri, ‘gelembung’ fintech akan meledak .

Saat ini fintech masih sangat vertikal, nantinya akan menciptakan kembali cabang-cabang layanan keuangan offline dengan membawanya secara online dan memperkenalkan efisiensi. Dekade berikutnya akan terlihat sangat berbeda. Tanda-tanda awal mulai muncul dari area yang diabaikan.

Tanda-tandda itu adalah menjadi portabel dan interoperable, seperti ponsel pelanggan akan dapat dengan mudah bertransisi antaroperator. Akses menjadi lebih mudah dapat dilakukan di mana-mana, produk keuangan dasar akan menjadi komoditas dan membawa 'online' masyarakat yang tidak memiliki rekening bank. Pindah ke latar belakang, pengguna alat keuangan tidak perlu mengembangkan hubungan 1: 1 dengan penyedia alat. Terakhir, terjadi pemusatan ke beberapa tempat dan berjalan secara autopilot. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Agus Aryanto
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: