Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Waketum Gerindra: Berani Enggak Nih KPK Bongkar Kasus Jiwasraya?

Waketum Gerindra: Berani Enggak Nih KPK Bongkar Kasus Jiwasraya? Selembar kain hitam yang menutupi logo KPK tersibak saat berlangsungnya aksi dukungan untuk komisi anti rasywah itu di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Selasa (10/9/2019). Berbagai aksi dukungan untuk KPK dilakukan berbagai elemen masyarakat setelah sebelumnya jajaran pimpinan bersama pegawai KPK menggelar aksi berkabung atas pelemahan terhadap KPK melalui revisi UU KPK oleh DPR serta seleksi capim KPK yang dinilai meloloskan orang-orang yang bermasalah. | Kredit Foto: Antara/Indrianto Eko Suwarso
Warta Ekonomi, Surakarta -

Gerindra mempertanyakan keberanian pimpinan baru Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) serta jajaran Dewan Pengawas (Dewas) KPK dalam mengusut kasus PT Asuransi Jiwasraya (Persero).

Sebab, menurut perwakilan partai tersebut, kasus Jiwasraya jauh lebih besar daripada kasus seperti Bank Century.

"Kita coba apakah pimpinan baru KPK dan Dewas KPK berani nantinya mengungkap kasus Jiwasraya yang jauh lebih bombastik dana yang dijebol melebihi dana Bank Century yang hanya Rp8 triliun," ujar Wakil Ketua Umum Gerindra, Arief Poyuono dalam keterangan tertulisnya, Selasa (24/12/2019).

Baca Juga: Skandal Jiwasraya, Erick Seret Nama Hexana, Apa Katanya?

Selain itu, dia mendorong DPR membentuk panitia khusus (Pansus) agar masalah Jiwasraya itu menjadi terang benderang. "Untuk mengungkap pembobolan Jiwasraya yang jumlah melebih pembobolan Bank Century," katanya.

Dia menilai pembentukan holding asuransi yang diajukan Menteri BUMN sebagai cara mengatasi pembobolan Jiwasraya itu hanya kamuflase. "Karena BUMN asuransi lainnya juga lagi banyak bermasalah saat ini," ungkapnya.

Dia melanjutkan, . Dia mencontohkan, di lantai bursa misalnya, saham-saham yang diborong Jiwasraya bukanlah saham likuid yang konsisten naik. "Saat ini, dua emiten yang sahamnya digenggam Jiwasraya di atas 5% adalah PP Properti (PPRO) dan Semen Baturaja (SMBR). Sebelumnya ada TRAM, IIKP, MTFN, ABBA, SMRU," katanya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Tanayastri Dini Isna

Bagikan Artikel: