Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kelompok Separatis di Papua Lagi Kritis, Aparat Ojo Kendor!

Kelompok Separatis di Papua Lagi Kritis, Aparat Ojo Kendor! Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), AM Hendropriyono, mengaku pihaknya melihat upaya kelompok masyarakat Papua yang ingin memerdekaan diri dari Indonesia sebagai masalah kritis yang harus lekas diselesaikan. Karena itu, ia menyebut hal tersebut sebagai ancaman keutuhan bangsa.

"Kasus Papua merdeka ini udah dalam keadaan menurut saya kritis," ucapnya, di Mabes TNI Angkatan Darat, Jakarta, Senin (23/12/2019).

Lanjutnya, ia melihat gerakan separatis di Papua saat ini diarahkan untuk dibahas ke tingkat internasional. Menurutnya, ketika melihat media nasional asal Australia yang menyiarkan tayangan terkait Papua ini cukup provokatif karena seakan mendukung kemerdekaan Papua.

Baca Juga: Yeay! Pertamina Mulai Salurkan Biosolar B30 ke Papua Barat

Baca Juga: Konflik Papua, JK: Pak Jokowi, Contoh Tuh Era SBY-JK

Menurutnya, hal-hal seperti ini yang diharapkan oleh kelompok separatis itu lantaran ingin mendapat pengakuan mata internasional. Karena itu, ia meminta aparat keamanan Indonesia tidak boleh menganggap enteng hal tersebut.

"Jangan dianggap enteng seruan dari komandan pasukan mereka itu yang menamakan dirinya Tentara Nasional Papua Barat, TNPB," jelasnya.

Kemudian, ia menyebut kelompok yang ingin memerdekakan diri di Papua itu sebagai pemberontak, bukan lagi Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata (KKSB). Menurutnya, sasaran yang mereka tuju bukan lagi hanya aparat keamanan, tetapi juga warga sipil.

"Kita masih saja menggangap mereka KKB kelompok kriminal bersenjata. Bukan. Mereka ini adalah pemberontak. Masalah ini bukan kriminal saja," tukasnya.

Lebih lanjut, ia meminta pemerintah untuk lebih serius menangani persoalan separatisme di Papua. Salah satunya dengan mendorong kelompok tersebut ke dalam daftar teroris internasional.

"Mestinya OPM itu sudah masuk ke list teroris internasional. Karena dia sudah membunuh rakyat yang tidak mengerti apa-apa. Itu sudah salah itu, mereka bunuh tentara, polisi, rakyat juga dibunuh," tutupnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: