Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ribuan Muslim Ethiopia Demo Pembakaran Masjid, PM Abiy Bilang Aktornya Ekstremis

Ribuan Muslim Ethiopia Demo Pembakaran Masjid, PM Abiy Bilang Aktornya Ekstremis Kredit Foto: (Foto/Reuters)
Warta Ekonomi, Addis Ababa, Ethiopia -

Ribuan umat Muslim Ethiopia menggelar aksi protes atas peristiwa pembakaran empat masjid di wilayah Amhara. Aksi protes itu digelar beberapa hari terakhir. Pemerintah juga relah mengambil tindakan atas peristiwa tersebut.

Perdana Menteri Ethiopia Abiy Ahmed mengatakan bahwa serangan itu dilakukan oleh kelompok ekstrimis. Seperti melansir laman Associated Press, Kamis (26/12/2019) belakangan, kerusuhan berbasis etnis memang disangkutpautkan dengan kasus keagamaan.

Baca Juga: Antusias, Kaum Muda Ethiopia Antusias Bangkitkan Semangat Kebersamaan dengan Indonesia

"Ekstremis mencoba untuk menghancurkan sejarah kita yang kaya akan toleransi dan damai hidup berdampingan," kata Abiy Ahmed menanggapi peristiwa tersebut.

Sementara itu, Pemuka Muslim bernama Kamil Shemsu pada Selasa (24/12) mengatakan, ada aktor politik di balik peristiwa ini. Aktor itu juga menyalahkan dampak negatif dari aktivis dan video yang beredar di internet.

"Aktor politik yang ingin supaya suatu kelompok agama melawan kelompok lainnya," kata dia.

Pada Jumat (20/12) kemarin, terjadi serangan di Kota Motta dengan target kaum Muslim. Para warga Muslim di kawasan tersebut telah mendesak pemerintah supaya pelaku segera diadili.

Sementara, otoritas Ethiopia lima orang yang diduga membakar empat masjid di wilayah Amhara, Ethiopia telah ditangkap pada Sabtu (21/12). Pembakaran masjid terjadi ketika meningkatnya kekerasan antarmasyarakat dan etnis mengancam reformasi politik.

Baca Juga: Unjuk Rasa Ethiopia Kembali Makan Korban Tewas Sebanyak...

Kekerasan etnis telah menjadi masalah terus menerus di bawah kepemimpinan Abiy. Terjadinya kerusuhan baru-baru ini tampaknya sebagian dimotivasi oleh agama.

Selama beberapa hari kekerasan di wilayah Oromia pada Oktober, terdapat serangan terhadap masjid dan gereja-gereja Kristen Ortodoks yang telah dilaporkan. Namun, para analis memperingatkan konflik seringkali juga dibentuk oleh perselisihan terkait penggunaan lahan, etnisitas dan masalah lainnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: