Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Unjuk Rasa Ethiopia Kembali Makan Korban Tewas Sebanyak...

Unjuk Rasa Ethiopia Kembali Makan Korban Tewas Sebanyak... Kredit Foto: Reuters/TIksa Negeri
Warta Ekonomi, Addis Ababa, Ethiopia -

Ethiopia menyatakan jumlah korban tewas dalam demonstrasi yang terjadi pada bulan lalu telah meningkat 86 jiwa pada Minggu (3/11/2019). 

Menurut Perdana Menteri Ethiopia, Abiy Ahmed mendesak warganya untuk melawan pasukan yang telah mengancam akan menghambat kemajuan negara itu.

"Kami harus menghentikan pasukan yang berusaha menarik kami dua langkah ke belakang, sementara kami melangkah maju," kata Abiy dalam konferensi pers dengan organisasi berita lokal yang disiarkan oleh Fana Broadcasting, media yang berafiliasi dengan pemerintah.

Baca Juga: Ethiopia Ingin Bangun Bendungan di Sungai Nil, Mesir Keberatan

Pendukung aktivis Jawar Mohammed turun ke jalan pada 23 dan 24 Oktober lalu untuk memprotes sikap aparat keamanan. Aksi ini terjadi setelah Mohammed mengaku kalau polisi telah mengepung rumahnya di ibukota Addis Ababa.

Jumlah korban tewas terbaru, yang pemerintah akui termasuk 82 laki-laki dan empat perempuan. Sebagian besar korban berasal dari kelompok etnis Oromo dan Amhara.

“Korban termasuk kaum Muslim dan Kristen,” katanya.

Menjelang pemilihan umum pada tahun 2020, Abiy harus berjalan di garis tipis antara meningkatnya kebebasan politik dan memerintah di antara orang kuat yang tengah berupaya membangun kekuatan etnis dengan menuntut lebih banyak akses ke tanah, kekuasaan, dan sumber daya untuk kelompok mereka.

Baca Juga: Jadi Pemenang Nobel Perdamaian 2019, PM Ethiopia Dihadiahi Uang Rp12,9 miliar

Sejak pengangkatannya pada tahun 2018, Abiy telah memulai reformasi politik yang membuatnya mendapatkan pujian internasional. Tetapi, kondisi ini juga meningkatkan ketegangan yang telah lama terjadi di antara banyak kelompok etnis di negara terpadat kedua di Afrika dengan populasi lebih dari 100 juta jiwa itu.

Abiy memenangkan hadiah perdamaian Nobel bulan lalu atas upaya perdamaian yang mengakhiri dua dekade permusuhan dengan musuh lama Eritrea.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: