Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Polisi Temukan Titik Terang Kasus Novel Usai 3 Tahun Suram, Pengamat: Kado Natal Terbaik!

Polisi Temukan Titik Terang Kasus Novel Usai 3 Tahun Suram, Pengamat: Kado Natal Terbaik! Kredit Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kepolisian telah menangkap dua pelaku penyiraman air keras kepada penyidik KPK, Novel Baswedan, yaitu RM dan RB. Pengamat Politik, Hukum dan Keamanan Rr. Dewinta Pringgodani mengapresiasi kerja Polri di penghujung tahun ini.

"Saya menilai ini adalah kado terbaik Polri pada Natal dan menjelang tahun baru kepada masyarakat Indonesia. Kita apresiasi kerja Polri di bawah kepemimpinan Kapolri Idham Azis," ujar Dewinta lewat keterangan tertulisnya, Sabtu (28/12/2019).

Dengan ditangkapnya dua pelaku tersebut, Dewinta menilai bahwa Polri langsung tancap gas untuk bekerja. Diharapkan, penyidikan kasus ini dapat menemui titik terang.

Baca Juga: Banyak Dugaan Adanya Otak di Balik Penyerangan Novel, Kabareskrim Janji...

"Kapolri Jenderal Polisi Idham Azis telah bertindak tegas meskipun terduga pelaku tercatat sebagai anggota Polri aktif,” ujar Dewinta.

Dewita berharap, alasan penyiraman air keras terhadap Novel dapat segera diungkap ke publik. Masyarakat juga diimbau untuk menunggu proses penyidikan yang dilakukan oleh kepolisian.

"Kita praduga tak bersalah ya, tapi kinerja Polri mengungkap dan menangkap pelaku harus kita apresiasi," ucapnya.

Diketahui, Novel Baswedan disiram air keras berjenis Asam Sulfat atau H2SO4 pada Selasa 11 April 2017. Pria yang menangani kasus korupsi KTP-el yang melibatkan Eks Ketua DPR RI Setya Novanto itu diserang usai menunaikan Salat Subuh di Masjid dekat kediamannya di Kelapa Gading, Jakarta Utara.

Baca Juga: Loh Loh Loh... Dewi Tanjung Kok Ogah Cabut Laporan Dugaan Rekayasa Kasus Novel?

Setelah hampir tiga tahun tak jelas, akhirnya dua orang terduga pelaku disebut menyerahkan diri. Dua terduga pelaku itu ternyata merupakan anggota kepolisian. Kapolri Jenderal Polisi Idham Azis meminta agar penyidikan kasus tersebut dilakukan dengan transparan.

"Saya sudah perintahkan Kabareskrim bersama Kapolda Metro Jaya untuk melakukan penyelidikan yang transparan dan beri waktu penyidik melakukan proses penyidikan," ujar Idham

Dengan ditangkapnya dua terduga pelaku, yaitu RM dan RB diharapkannya dapat membuka fakta baru terkait kasus Novel. Namum, ia juga tetap meminta semua pihak untuk mengedepankan asas praduga tak bersalah.

"Sidangnya nanti akan dilaksanakan dengan terbuka di pengadilan. Asas praduga tak bersalah tetap kita kelola," ujar Idham.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: