Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Oh, Ini yang Bilang Anies Lebih Baik Ketimbang Jokowi, Gak Nyangka!!

Oh, Ini yang Bilang Anies Lebih Baik Ketimbang Jokowi, Gak Nyangka!! Kredit Foto: Antara/Wahyu Putro A
Warta Ekonomi, Jakarta -

Managing Director Political Economy and Policy Studies (PEPS) Anthony Budiawan menilai Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan lebih baik dalam mengentaskan kemiskinan serta memajukan ekonomi di Jakarta, jika dibandingkan Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).

Ia mengatakan, pernyataan tersebut didasari oleh adanya pertumbuhan ekonomi dan penurunan angka kemiskinan di era Anies pada 2017-2019 dibandingkan Jokowi. Termasuk juga di era Ahok.

"Kami lihat, masa pemerintahan Joko Widodo sebagai Gubernur DKI 2012-2014, secara pertumbuhan ekonomi turun. Dari 2012 sebesar 6,53 persen menjadi 6,07 persen pada 2013, dan 2014 5,91 persen. Jadi turun terus dan di zaman Ahok juga itu menurun terus sampai 5,87 persen pada 2016,” ujarnya, di forum diskusi "Leadership Outlook 2020: Potret Kinerja Pemimpin Potensial" yang diselenggarakan KAHMI Institute di Jakarta, Selasa (31/12/2019).

Baca Juga: Nah Rupanya Begini Fakta soal Ahok Rangkap Jabatan di Pertamina

Baca Juga: Fahira Idris Usul Revisi Kebijakan Ahok, Mas Anies...

Lanjutnya, ia mengatakan juga bahwa angka kemiskinan di era Gubernur Jokowi naik sebesar 3,69 persen pada 2012, lalu pada 2014 naik menjadi 4,09 persen.

“Apa artinya? Artinya kesenjangan sosial di DKI meningkat tajam,” ucapnya.

Lebih lanjut, menurut dia, angka kemiskinan di DKI saat dipegang Anies mulai terjadi penurunan. Seperti pada Maret 2018, angka kemiskinan turun menjadi 3,57 persen. Sedangkan pada September 2018 menurun lagi menjadi 3,55 persen.

"Soal pertumbuhan ekonomi dan kemiskinan, Anies Baswedan berbanding terbalik dengan Pak Jokowi. Yang paling terkini bahwa kebijakan Anies adalah berpihak kepada rakyat yaitu menaikkan gaji pegawai tidak tetap Pemprov yaitu Guru TK, Guru SLB, Guru SD," imbuhnya.

Tak hanya itu, ia menyebut Anies juga menaikkan gaji guru PAUD dengan menganggarkan dana Rp22 miliar. Kemudian, Anies juga menjanjikan pemberian tambahan Rp500 ribu per bulan kepada guru PAUD. Terkait itu, ia melihat Anies berani mengambil kebijakan tidak populis.

"Artinya apa? Berani mengambil risiko dengan ucapan selamat Natal, datang ke gereja, dan sebagainya belum lama ini. Kami lihat bahwa dia berani berisiko, tetapi beliau berprinsip keadilan, kesetaraan. Terlepas dari hal kontroversi itu, apa yang dilakukan oleh beliau adalah menunjukkan kepribadian sebagai pemimpin,” tukasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: