Judi Online Dilarang, 7.000 Orang di Kamboja Kehilangan Pekerjaan
Lebih dari 7.000 warga Kamboja kehilangan pekerjaan dan puluhan kasino tutup sejak larangan judi online pada Agustus. Jumlah orang yang kehilangan pekerjaan akan bertambah saat pemerintah mulai inspeksi pekan ini.
Kota Sihanoukville muncul sebagai pusat judi dan sebagian besar dari belasan kasino yang dikelola China di sana juga mengelola judi online.
Perdana Menteri (PM) Kamboja Hun Sen pekan ini menyatakan dia akan melarang judi online secara permanen setelah pada Agustus mengumumkan penghentian judi online.
Baca Juga: Jabat Bos Judi Online, Wanita Ini Jadi CEO dengan Bayaran Tertinggi
Menurut Hun Sen, industri itu digunakan oleh para penjahat asing untuk mendapatkan uang. "Para pejabat akan mulai memeriksa semua kasino di seluruh negeri sejak 1 Januari untuk memastikan mereka menutup operasional judi online," ungkap Ros Phearun, deputi direktur general departemen industri keuangan Kementerian Keuangan Kamboja.
Ros Phearun menyatakan pendapatan pemerintah akan terpukul karena judi online menyumbang seperempat dari total pajak kasino sebesar USD80 juta per tahun.
"Sejak pengumuman Agustus, beberapa kasino telah menghentikan operasionalnya, dengan tersisa 136 kasino di penjuru negeri pada Desember," ujar Phearun.
Jumlah itu diperkirakan turun menjadi 94 kasino pada akhir Januari. "Saat judi online dilarang, mereka kembali ke negara mereka, lalu ada penurunan jumlah kasino," papar Phearun.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Shelma Rachmahyanti
Tag Terkait: