Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Lagi, Sri Mulyani Kasih Kritikan Pedas Buat Industri Pasar Modal

Lagi, Sri Mulyani Kasih Kritikan Pedas Buat Industri Pasar Modal Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Keuangan Sri Mulyani tak hanya Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bursa Efek Indonesia (BEI), tapi instrumen investasi juga harus memiliki integritas yang sejalan dengan upaya pemerintah dalam menjaga dan menumbuhkan kepercayaan investor.

 

Sri Mulyani mengatakan, Presiden Joko Widodo menekankan bahwa pasar modal harus menjadi tempat bagi investor dan masyarakat untuk menaruh kepercayaan. 

 

"Sesuai dengan Bapak Presiden, pasar modal adalah suatu lembaga dan tempat dimana masyarakat dan investor bisa menaruh kepercayaan," ujarnya di Jakarta, Kamis (2/1/2020).

 

Baca Juga: Korban Sudah Berjatuhan, Bersih-bersih Jadi Harga Mati Buat Bursa

 

Pilihan investor untuk menempatkan dana di pasar modal harus dibarengi dengan konsistensi OJK dan BEI dalam memberikan pemahaman terkait penerbitan produk investasi. Instrumen-instrumen pun perlu memiliki track record dan valuasi yang berintegritas, sehingga investor bisa membuat keputusan yang jelas mengenai tingkat risiko dan return. 

 

Sementara itu, lanjut Sri Mulyani, integeritas dari sisi market adalah good corporate governance (GCG) dan good market conduct. "Hal ini menjadi sesuatu yang sangat penting sebagai fondasi pasar modal kita. Jadi ketika pemerintah mendiversifikasi pasar modal dengan DIRE di sektor real estate dan Dinfra, maka itu bisa menjadi pilihan bagi masyarakat untuk berinvestasi," tuturnya.

 

Baca Juga: Jokowi Perintahkan OJK dan Bursa Berantas Mafia Penggoreng Saham

 

Guna menjaga dan menumbuhkan tingkat kepercayaan masyarakat di sektor jasa keuangan, kata Menkeu, pemerintah bersama dengan OJK, Bank Indonesia (BI) dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) terus mengupayakan menjamin stabilitas sektor keuangan melalui Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK).

 

Berdasarkan hasil survei Bloomberg, jelas Sri Mulyani, posisi Indonesia srbagai negara tujuan investasi sudah berada di jalur yang tepat. "Survei Bloomberg itu menunjukkan bahwa Indonesia menuju arah yang baik dan benar. Ini reputasi yang perlu kita jaga dan pertahankan, karena Indonesia membutuhkan capital inflow," ucap Menkeu.

 

 

Sebagaimana diketahui, hasil survei Bloomberg di 2019 menunjukan bahwa Indonesia menempati posisi pertama sebagai negara sasaran investasi untuk instrumen bonds dan saham, setelah China, India, Brasil, Rusia dan Mexico.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Bagikan Artikel: