Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bagaimana Menangani Motor Matic Terendam Banjir?

Bagaimana Menangani Motor Matic Terendam Banjir? Personel kepolisian dan TNI mengevakuasi warga yang terjebak banjir di kawasan Cipinang Melayu, Jakarta, Rabu (1/1/2020). Banjir tersebut akibat luapan sungai Sunter dan tingginya intensitas curah hujan sejak Selasa (31/12/2019) malam. ANTARA FOTO/Galih Pradipta/aww. Original size: 3134 x 2089 px, 1 Mb | Kredit Foto: Antara/Galih Pradipta
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pemilik sepeda motor bertipe skuter otomatis (skutik) tanpa "selahan" atau kick starter, misalnya Yamaha NMax atau Honda PCX, tidak perlu panik jika kendaraannya terendam air saat banjir.

Baca Juga: Tinjau Korban Banjir, Emil: Kab Bogor Paling Parah

Technical Service PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM), Slamet Kasianom mengatakan penanganan sepeda motor baik yang dilengkapi kick starter atau tidak sebenarnya sama saja.

Slamet menjelaskan, jika sepeda motor dalam kondisi tidak dihidupkan, maka kemungkinan kondisi mesin akan aman meski terendam air.

"Air paling masuk ke knalpot, filter udara, atau CVT. Ketika motor kondisi mesin mati, semua klep kondisinya tertutup," ungkap Slamet Kasianom dikutip dari Antara, Kamis.

Slamet mengatakan jika motor terendam air, pastikan tidak menghidupkan motor dan membersihkan air di sejumlah komponen.

"Pastikan air yang di knalpot dibuang dengan cara mengangkat ban depan atau dengan cara melepas knalpot dari motor," kata Slamet.

Jika bagian knalpot sudah aman, pemilik juga harus mengecek bagian box filter. Jika filter tersebut masih bawaan pabrik, berarti filter itu akan susah bercampur air karena adanya minyak di filter tersebut.

"Kalau filter masih dalam keadaan standar itu ada lapisan minyak. Kalau ada air enggak mungkin menyatu atau masuk ke dalam, jadi tinggal dibuka dan dikeringkan saja," jelas dia.

Jika air memasuki komponen Continuously Variable Transimission (CVT), kata dia, cukup didiamkan dalam beberapa waktu karena air akan menguap dengan sendirinya.

"Kalau ada air di kawasan CVT, sebenarnya motor bisa jalan tapi hanya saja motor tidak bisa normal jalan karena selip. Jika sudah kering maka motor akan normal dan bisa jalan seperti biasa," tuturnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: