Pelaksana tugas (Plt.) Direktur Jenderal Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung (PDASHL) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Hudoyo mengatakan banjir yang terjadi di Jabodetabek disebabkan karena curah hujan yang tinggi dan pengalihan fungsi lahan.
Baca Juga: Banjir, Anies: Sejak Rabu Tumpahan Air Hujan Masya Allah Jumlahnya!
Selain itu terdapat lintasan air dari Bogor dan Depok serta bagian lereng DAS Ciliwung berupa kipas aluvial yang merupakan tanah lempung yang gampang mengalirkan air.
"Penyebab yang lain adalah hilangnya situ dan alih fungsi rawa. Semua itu sekarang sudah berubah jadi lahan pemukiman, kantor dan lain-lain yang tertutup beton. Selain itu sistem drainase kita cukup buruk," ujar dia.
Dia mencontohkan bagaimana beberapa sungai tidak mampu lagi menampung volume air ada akibat curah hujan yang tinggi.
Diketahui, pada awal tahun 2020 bencana banjir terjadi di sebagian besar wilayah Jabodetabek. Intensitas curah hujan yanh tjnggi saat malam pergantian baru ditambah dengan kiriman air dari Bogor menjadi musabab terjadinya banjir di wilayah Jakarta dan sekitarnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait: