Dengan kondisi yang ada di lapangan tersebut, penggunaan blockchain nantinya diharapkan dapat meningkatkan keamanan dan kecepatan apilikasi via digital. Isu keamanan menjadi penting karena proses yang sepenuhnya dilakukan secara digital, dikhawatirkan dapat memantik praktik penipuan atau kesalahan dari pihak operator eVOA.
Pihak ShareRing mengklaim telah memberikan Gateway Services sebuah sistem yang mandiri, dan memungkinkan pengenalan berbasis sensor mata (optical character recognition/OCR). Selain itu, sistem enkripsi data dalam sistem blockchain juga dipercaya bakal meningkatkan faktor keamanan data karena tersimpan dalam satu file tunggal yang tersimpan rapi di blockchain.
"Kombinasi sistem enkripsi dalam sistem blockchain dan penerapan OCR akan secara signifikan memangkas waktu yang diperlukan bagi mitra eVOA untuk memverifikasi semua informasi dan data yang ada," ujar perwakilan tersebut.
Bagi ShareRing sendiri, proyek eVOA milik Thailand ini dianggap sebagai pilot project yang bila berhasil maka pola pendekatan yang sama bisa dikembangkan lebih luas ke pasar global.
"Kami melihat (proyek) ini sebagai blueprint yang juga bisa dibawa ekspansi ke negara lain. Tapi kami tak mau tergesa-gesa. Kami perlu memastikan bahwa semua berjalan lancar sebelum nantinya masuk ke negara lain," tegas perwakilan ShareRing.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Taufan Sukma
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait: