Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bangun Hotel di Nusa Penida, Nara Hotel Jual Saham Mencapai Senilai Rp220 M

Bangun Hotel di Nusa Penida, Nara Hotel Jual Saham Mencapai Senilai Rp220 M Kredit Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Nara Hotel Internasional Tbk (Nara), Perusahaan yang bergerak di bidang konsultasi pariwisata, hotel bintang, restoran, dan taman wisata akan menggelar penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO) dengan menerbitkan sebanyak-banyaknya 2 miliar saham baru atau setara dengan 20% modal ditempatkan dan disetor penuh.  Perseroan juga akan menerbitkan 2,8 miliar waran seri I. Setiap pemegang sepuluh saham baru berhak memperoleh 14 waran seri 1, yang mana tiap satu waran dapat ditukar dengan satu saham.

 

Berdasarkan propektus ringkas Perseroan, masa penawaran awal akan berlangsung pada 8 Januari 2020 sampai 20 Januari 2020, sementara masa penawaran umumnya berlangsung pada 28 Januari 2020 hingga 30 Januari 2020. Nara diperkirakan akan mendapat pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan pada 27 Januari 2020. Sebagai penjamin pelaksana emisi efek, Perusahaan menunjuk PT Magenta Kapital Sekuritas Indonesia.

 

Dalam prospektus ringkas, Nara mencatatkan pendapatan Rp 8,1 miliar per 2018 atau meningkat sekitar 147% dari pendapatan tahun sebelumnya sebesar Rp 3,28 miliar. Sementara itu, per Juli 2019, Nara membukukan pendapatan Rp 7,08 miliar atau naik 210,53% secara year on year (yoy).  Laba bersih periode berjalan perusahaan ini per 2018 adalah sebesar Rp2,26 miliar. Sementara, per Juli 2019, Nara Hotel Internasional membukukan laba bersih Rp2,87 miliar. 

 

Baca Juga: Jadi Emiten Pertama yang Masuk Bursa, Saham Pigijo Terbang Tinggi

 

Direktur Utama PT Nara Hotel Internasional, Adrianus Daniel Sulaiman mengatakan bahwa sebagian besar alokasi pemanfaatan dana hasil IPO, atau sekitar 82,5%, rencananya akan digunakan untuk mengembangkan empat proyek perusahaan di Nusa Penida, Bali, yang terdiri dari hotel, day club, water park, dan commercial area. 

 

“Keempat proyek ini akan mulai dijalankan pada semester I-2020.  Kemudian sisanya masing-masing sebesar 10% untuk membeli tanah, dan 7,5% untuk modal kerja,” katanya, dalam keterenagan resmi di Jakarta, Kamis (9/1/2020). 

 

Dia menuturkan bahwa pihaknya membidik dana IPO berkisar Rp 200-220 miliar. Sementara untuk bookbuilding, harga saham berkisar antara Rp 100-110 per lembar sahamnya.

 

Adapun rincian penggunaan dana IPO sekitar 45% dana akan digunakan untuk membangun hotel, dengan luas bangunan sekitar 9.200 meter persegi yang berdiri di atas tanah sekitar 2.908 meter persegi. Perkiraan biaya untuk pembangunan hotel sekitar Rp 112,5 miliar. 

 

Sekitar 15% dana perolehan IPO akan digunakan untuk membangun Day Club, dengan luas bangunan sekitar 4.062 meter persegi di atas tanah 5.077 meter persegi. Pembangunan Day Club diperkiraan sekitar Rp 37,5 miliar. 

 

Baca Juga: Saham Unilever Mulai Patok Harga Baru, Eh Asing Udah Gatel Buat. . . .

 

Kemudian 12,5% dana IPO digunakan untuk pembangunan Water Park dengan luas bangunan sekitar 1.715 meter persegi di atas tanah sekitar 5.645 meter persegi. Pembangunan Water Park diperkirakan Rp 31,25 miliar.

 

Lalu, 10% digunakan untuk pembangunan Commercial Area dengan luas bangunan seluas 8.450 meter persegi di atas tanah seluas 2.649 meter persegi. Dana yang dibutuhkan untuk membangun area komersial ini adalah sebesar Rp 25 miliar. 

 

Kemudian, sisa dana IPO sebesar 10% akan digunakan untuk pembelian tanah seluas 21.725 meter persegi, yang juga berlokasi di Nusa Penida, Bali, untuk perluasan hotel. Lalu, sekitar 7,5% sisa dana IPO dan akan digunakan untuk modal kerja Perseroan. Sedangkan dana yang akan diperoleh dari hasil pelaksanaan Waran Seri I seluruhnya akan digunakan Perseroan untuk modal kerja Perseroan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Bagikan Artikel: