Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jadi Emiten Pertama yang Masuk Bursa, Saham Pigijo Terbang Tinggi

Jadi Emiten Pertama yang Masuk Bursa, Saham Pigijo Terbang Tinggi PT Tourindo Guide Indonesia Tbk (PGJO) menjadi emiten pertama yang mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI). | Kredit Foto: BEI
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Tourindo Guide Indonesia Tbk (PGJO) menjadi emiten pertama yang mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI). Harga saham perseroan langsung melesat ke titik autorejection atas di Papan Akselerasi atau menguat 10 persen ke level Rp88 dari harga penawaran Rp80 per saham.

 

Kenaikan harga saham dari emiten yang bergerak di bidang penyedia jasa digital travel marketplace bernama Pigijo ini ditopang oleh frekuensi transaksi sebanyak satu kali dan volume transaksi sebanyak 10 lot. Sehingga, nilai transaksi PGJO pada perdagangan hari ini tercatat sebesar Rp88 ribu.

 

Baca Juga: Perusahaan Startup Ini Bakal Jadi yang Pertama Melantai di BEI

 

"Kami mengawali pencatatan saham perdana yang pertama di 2020. Dan, PGJO sebagai perusahaan yang pertama mencatatkan saham di tahun ini. PGJO juga sebagai emiten pertama yang dicatatkan di Papan Akselerasi," kata Direktur Utama BEI, I Gede Nyoman Yetna Setia di Gedung BEI Jakarta, Rabu (8/1/2019). 

 

Nyoman mengungkapkan, PGJO juga sebagai startup digital marketplace yang pertama melantai di BEI. "PGJO ini juga merupakan perusahaan binaan BEI di IDX Incubator," kata Nyoman sembari menyebutkan bahwa emiten di Papan Akselerasi berpotensi untuk dicatat di Papan Pengembangan, bahkan Papan Utama.

 

Baca Juga: Penggunaan Komputer Kuantum Masih Temui Hambatan, Startup Ini Luncurkan Platform Khusus

 

Pada pelaksanaan penawaran umum perdana saham (IPO), PGJO melepas saham ke publik sebanyak 150 juta lembar dengan nilai nominal Rp80 dan harga penawaran senilai Rp80 per saham. Sehingga, pada aksi korporasi ini emiten pertama di 2020 ini mampu meraup dana masyarakat sebesar Rp12 miliar.

 

Rencananya, dana hasil IPO akan digunakan untuk membiayai kebutuhan modal kerja, seperti biaya pemasaran dan promosi, biaya sewa serta biaya operasional. Pada aksi korporasi ini manajemen PGJO menunjuk PT Surya Fajar Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Bagikan Artikel: