Bantah Merudal Ukraine International Airlines, Iran Keluarkan Pernyataan Resmi
Pemerintah Iran mengeluarkan pernyataan resmi yang membantah bahwa pesawat Boeing 737-800 Ukraine International Airlines yang jatuh di dekat Teheran terkena rudal. Pernyataan ini disampaikan juru bicara pemerintah, Ali Rabiei.
"Semua laporan ini adalah perang psikologis melawan Iran...semua negara yang warganya berada di pesawat dapat mengirim perwakilan dan kami mendesak Boeing untuk mengirim perwakilannya untuk bergabung dalam proses penyelidikan kotak hitam," kata Rabiei, seperti dikutip Reuters, Jumat (10/1/2020).
Baca Juga: Punya Bukti Data Intelijen, PM Kanada: Rudal Iran Tembak Jatuh Ukraine International Airlines
Seperti diberitakan sebelumnya, pesawat Boeing 737-800 Ukraine International Airlines (UIA) 752 jatuh tak lama setelah lepas landas dari Bandara Internasional Imam Khomeini di Teheran, hari Rabu (8/1/2020). Pesawat jatuh saat hendak terbang ke Kiev, Ukraina. Sebanyak 176 orang di dalamnya tewas.
Menurut manifes yang dirilis UIA, para korban termasuk 83 warga Iran dan 63 warga Kanada. Korban tewas lainnya adalah sepuluh warga Swedia, empat warga Afghanistan, tiga warga Jerman, dan sebelas warga Ukraina termasuk sembilan awak.
Tragedi itu berselang beberapa jam setelah Iran menyerang dua markas militer Amerika Serikat (AS) di Irak dengan sekitar 15 rudal. Serangan Iran sebagai awal dari balas dendam atas kematian jenderal top Teheran, Qassem Soleimani, yang tewas oleh serangan udara AS di Baghdad, Jumat pekan lalu.
Setelah berita tentang video itu muncul pemimpin Kanada dan Inggris mengatakan bahwa mereka memiliki informasi yang menyebutkan pesawat Ukraina memang ditembak jatuh oleh rudal surfcae-to-air atau darat-ke-udara Iran.
Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau, yang negaranya kehilangan 63 warga dalam kecelakaan itu, mengatakan intelijen Kanada serta intelijen yang diberikan oleh sekutu menunjukkan bahwa pesawat komersial ditembak jatuh oleh rudal surface-to-air Iran.
Dia meminta penyelidikan menyeluruh tentang apa yang menyebabkan kecelakaan itu, tetapi menolak memberikan rincian tambahan tentang bukti dan intelijen yang dikutipnya. "Ini mungkin tidak disengaja," kata Trudeau pada konferensi pers di Ottawa, seperti dikutip CNN.
Tidak lama setelah konferensi pers Trudeau, Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengatakan dinas intelijen negaranya telah mencapai kesimpulan yang sama.
"Sekarang ada badan informasi bahwa penerbangan itu ditembak jatuh oleh rudal surface-to-air Iran. Ini mungkin tidak disengaja. Kami bekerja sama dengan Kanada dan mitra internasional kami dan sekarang perlu ada investigasi yang transparan dan penuh," kata Johnson dalam sebuah pernyataan.
"Inggris terus menyerukan semua pihak mendesak untuk mengurangi ketegangan di kawasan itu," imbuh dia.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Shelma Rachmahyanti
Tag Terkait: