Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Perlebar Sayap Bisnis di Luar Negeri, Indra Karya Gandeng Perusahaan Asal Jepang

Perlebar Sayap Bisnis di Luar Negeri, Indra Karya Gandeng Perusahaan Asal Jepang PT Indra Karya (Persero) menggandeng CTI Engineering International, konsultan engineering asal Jepang. | Kredit Foto: Indra Karya
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Indra Karya (Persero) yang bergerak di bidang usaha jasa Konsultan Engineering terintegrasi milik negara memperluas pangsa pasar Internasional, khususnya Asia. Awal Tahun 2020 ini, Indra Karya menggandeng CTI Engineering International yang merupakan konsultan engineering asal Jepang.

Hal ini dipertegas dengan penandatanganan komitmen nota kesepahaman (MoU) dan kerja sama yang ditandatangani pada Kamis (9/1/2020) di CTI-Head Quarter Tokyo-Jepang. Para Pihak bersepakat untuk bersama, bekerja sama memperkuat pasar di Asia di sektor bidang usaha konsultan engineering terintegrasi.

Baca Juga: Investasi ke Perusahaan Ramah Lingkungan Banyak Penggemarnya, BNI AM Ambil Kesempatan

Direktur Utama Indra Karya, Milfan Rantawi mengatakan, dirinya melakukan kerja sama ini lantaran pihaknya melihat potensi serta peluang dalam bidang ini. Menurutnya, perkembangan industri bisnis usaha bidang jasa konsultan karya masih cukup menjanjikan, di mana di Asia dan dunia pada umumnya industri konsultan masih didominasi oleh konsultan yang berasal dari Jepang, Korea, Tiongkok, dan India.

Milfan kembali menuturkan, bila melihat data yang ada, potensi bisnis di sektor industri konsultan ini cukup besar. Hal itu jika melihat masifnya pertumbuhan dan perkembangan proyek infrastruktur yang didukung oleh Jepang antara lain di enam negara ekonomi terbesar ASEAN, seperti Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam.

Nilai proyek infrastruktur Jepang di enam negara ini saja mencapai US$ 367 miliar. Adapun, nilai proyek infrastruktur yang didukung China mencapai US$255 miliar (Data Fitch 2019) dan diproyeksi akan terus tumbuh sebesar 5-10% tiap tahunnya.

"Kerja sama dengan CTI-E ini merupakan kerja sama strategis, implementasi bisnis dari kerja sama antarnegara. Hal ini sangat baik bagi Indra Karya untuk meningkatkan profesionalisme dan mematangkan kapasitas Indra Karya untuk Go Asian ke depannya," jelas Milfan.

Diketahui, terdapat beberapa kesepakatan mendasar yang ditandatangani antara PT Indra Karya (Persero) dan CTI-E International, Jepang yang akan digarap bersama selama periode 2 tahun ke depan, yaitu:

1. Sharing knowledge antarkorporasi dan On The Job Training untuk meningkatkan kapabilitas SDM Indra Karya di CTI-Center, Tokyo Jepang;

2. Reciprocal dan kerja sama strategis join operation konsultan engineering di negara Asia, pertama di Filipina. Indra Karya akan diajak bertindak sebagai Konsultan Internasional dengan billing rate US$15.000/person/months; dan

3. Bersama membangun kerja sama efektif di bidang usaha engineering pada beberapa proyek pekerjaan strategis di Indonesia, sektor Sumber Daya Air (SDA) dan Non SDA dengan teknologi terbaru dan dengan pola alih teknologi ke depannya.

"Kami sangat senang dapat bekerja sama dengan Indra Karya, salah satu perusahaan ahli pengelolaan Air yang dimiliki Indonesia. Dalam waktu dekat, kita akan memulai kerja sama di Filipina untuk bersama memperkuat pasar Asia," jelas President Director CTI-E International, Takahiro Mishina.

Sebagai tambahan informasi, pada pertengahan tahun 2019 lalu, PT Indra Karya (Persero) juga telah menandatangani kerjas ama dengan Wapcos Ltd, konsultan engineering asal India untuk inisiasi beberapa pekerjaan di Nepal, India, dan Ghana.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: