Presiden Iran: Saya Janji Hukum Penembak Jatuh Ukraine International Airlines
Pesawat Ukraina itu jatuh setelah lepas landas dari Bandara Internasional Imam Khomeini di Teheran, Rabu pagi. Pesawat hendak menuju Kiev, Ukraina. Tragedi itu terjadi beberapa jam setelah Iran menyerang dua markas militer Amerika Serikat di Irak dengan 15 rudal.
Menurut manifes yang dirilis UIA, para korban termasuk 83 warga Iran dan 63 warga Kanada. Korban tewas lainnya adalah sepuluh warga Swedia, empat warga Afghanistan, tiga warga Jerman, dan sebelas warga Ukraina termasuk sembilan awak.
Baca Juga: Bantah Merudal Ukraine International Airlines, Iran Keluarkan Pernyataan Resmi
Menteri Luar Negeri Mohammad Javad Zarif melalui Twitter mengonfirmasi pengumuman stasiun televisi pemerintah tersebut. "Hari yang menyedihkan. Kesimpulan awal investigasi internal oleh Angkatan Bersenjata: Kesalahan manusia pada saat krisis yang disebabkan oleh petualangan AS menyebabkan bencana," tulis Zarif yang dikutip dari akun Twitter-nya, @JZarif.
"Penyesalan mendalam kami, permintaan maaf dan belasungkawa kepada orang-orang kami, kepada keluarga semua korban, dan kepada negara-negara yang terkena dampak lainnya," lanjut Zarif.
Sebelumnya, pemerintah Iran membantah menembak jatuh pesawat itu dengan rudal. Pernyataan bantahan disampaikan kemarian oleh juru bicara pemerintah, Ali Rabiei.
"Semua laporan ini adalah perang psikologis melawan Iran...semua negara yang warganya berada di pesawat dapat mengirim perwakilan dan kami mendesak Boeing untuk mengirim perwakilannya untuk bergabung dalam proses penyelidikan kotak hitam," kata Rabiei, seperti dikutip Reuters, hari Jumat.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Shelma Rachmahyanti
Tag Terkait: