Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Risma Bilang Pantang Minta-minta Jabatan, Gak Jadi ke DKI Bu?

Risma Bilang Pantang Minta-minta Jabatan, Gak Jadi ke DKI Bu? Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, tidak 'gede rasa' atau GR ketika Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri memuji dirinya sebagai kepala daerah terbaik. Risma menyatakan, tak terpikir sama sekali jika pujian Megawati dikaitkan menjadi sinyal kepada dirinya untuk maju dalam Pilkada atau penugasan lain di eksekutif. Wali Kota Surabaya dua periode itu bilang, masih fokus menuntaskan jabatannya hingga pada tahun 2020 atau tahun ini.

"Saya terus terang ndak pernah berpikir peluang untuk jabatan. Karena bagi saya itu pantang meminta jabatan," kata Risma di lokasi Rakernas PDIP, Jakarta, belum lama ini.

Risma mengaku perjalanan hidupnya selalu mengalir. Tidak ada ambisi jabatan yang diinginkan, apalagi selepas nanti tidak menjabat orang nomor satu di Surabaya.

Baca Juga: Lagi Rakernas PDIP, Risma Sempat-sempatnya Pantau Mesin Pompa Banjir Surabaya

Meski demikian, ia mensyukuri, penghargaan atau pujian dari Megawati juga menjadi pemacu untuk kerja kepala daerah lain.

"Saya terima kasih atas kepercayaan dari Bu Mega. Meskipun saya selalu sampaikan bahwa tujuan (kerja) saya bukan saya mendapat penghargaan atau apapun," tuturnya.

Risma mengaku belakangan ini kerap ditanyai oleh berbagai orang terkait langkah selanjutnya atau 'naik kelas' setelah habis dua periode jabatan Wali Kota. Baginya, jabatan Wali Kota saat ini, adalah tanggung jawabnya menyiapkan kota dengan baik dan juga memerhatikan nasib rakyatnya menjadi maju.

Baca Juga: Disinggung soal Kasus KPK, Puan: PDIP Solid Kok...

"Teman-teman selalu nyampein begitu. Artinya kalau jadi wali kota lalu jadi gubernur naik. Dari gubernur ke presiden naik," kata dia.

"Nanti itu tuhan akan mengatur jalan hidup saya. Semua saya serahkan pada Tuhan, karena saya sampaikan saya tidak mau kemudian, saya punya nafsu mohon maaf di dalamnya ada nafsu kekuasaan. Itu yang saya tidak mau, karena itu berat," tambahnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: