Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Potongan Materi Ini Umurnya Lebih Tua dari Tata Surya, Sebetulnya Berapa Usia Tata Surya Kita?

Potongan Materi Ini Umurnya Lebih Tua dari Tata Surya, Sebetulnya Berapa Usia Tata Surya Kita? Animation shows Florence's path as it nears Earth. | Kredit Foto: NASA. JPL-CALTECH

Setiap butir presolar yang hadir saat Bumi pertama kali terbentuk sekarang telah lama hilang, diubah oleh proses geologis planet Bumi, termasuk di gunung berapi dan melalui lempeng tektonik. Tetapi meteorit yang jatuh ke bumi dari batuan ruang angkasa mempertahankan kapsul waktu kosmik ini.

Sejak para peneliti mulai menemukan butiran presolar dalam meteorit pada tahun 1987, mereka telah mempelajari ini untuk mencari tahu berapa usia dan dari mana itu berasal.

Baca Juga: Ngaku Kaget, Siswa Magang di NASA Gak Sengaja Temukan Planet Baru

Ketika partikel-partikel kecil dan energik yang disebut sinar kosmik menembus ruang, itu dapat menyerang mineral di dalam batu seperti peluru ruang kecil. Hal ini, pada gilirannya, menyebabkan beberapa atom silikon dan karbon dalam mineral ini terfragmentasi menjadi unsur-unsur lain seperti helium dan neon.

Dengan mengukur berapa banyak mineral dari meteorit Murchison diubah menjadi helium dan neon, para peneliti dapat menentukan berapa lama mereka telah terpapar sinar kosmik. Ilmuwan juga bisa memprediksi berapa usianya.

Para peneliti menemukan bahwa usia butiran silikon karbida yang mereka pelajari berkisar hingga sekitar 3 miliar tahun lebih tua dari matahari. Sebagian besar butiran ini berada di sisi yang lebih muda, meskipun ?hanya 4 juta hingga 300 juta tahun lebih tua dari matahari. 

Baca Juga: Mau Nunggu Sampai 2083? Katanya di Tahun Itu Bintang Paling Terang di Langit Bakal Muncul

Heck dan timnya berpikir berlimpahnya butir-butir presolar yang relatif muda mungkin menjadi bukti lebih lanjut bahwa Bimasakti mengalami ledakan pembentukan bintang sekitar 7 miliar tahun yang lalu. 

Melalui metode lain, para astronom telah menemukan petunjuk bahwa Bima Sakti mungkin mengalami lebih banyak pembentukan bintang daripada rata-rata sekitar 7 miliar tahun yang lalu.

Jadi, jika memperhitungkan waktu yang dibutuhkan bintang-bintang ini untuk berevolusi menjadi raksasa merah dan nebula planet, seharusnya ada peningkatan butiran debu yang terbentuk jutaan tahun sebelum matahari terbentuk.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: