Fase pertumbuhan China berikutnya adalah pengembangan kota-kota super yang pintar, yang digerakkan melalui konektivitas 5G, smart grids, energi terbarukan, dan transportasi modern.
Demikian menurut laporan Morgan Stanley, perusahaan jasa keuangan dan bank investasi yang berbasis di New York, Amerika Serikat.
Morgan Stanley mendefinisikan kota-kota super berteknologi pintar sebagai kelompok regional hub raksasa yang dikelilingi kota-kota satelit besar.
"Dalam pandangan kami, China siap menjadi pemimpin global dalam pengembangan kota pintar dan klaster kota," kata Kepala Ekonom China di Morgan Stanley, Robin Xing, dikutip RT, Minggu (12/1/2020).
Baca Juga: Luncurkan 5G Pertamanya, Realme Bidik Kirim Ponsel 50 Juta Unit Tahun Ini
"Dalam jangka panjang, tren urbanisasi pintar akan membantu mempertahankan pertumbuhan produktivitas dan mengurangi pertumbuhan populasi yang menua," tambahnya.
Dengan adanya kota-kota super, rasio urbanisasi China diharapkan tumbuh dari 60 persen saat ini menjadi 75 persen pada 2030. Sekitar 220 juta penduduk akan pindah ke kota baru.
Menurut laporan tersebut, China telah menggeser fokus strategi urbanisasinya selama dua tahun terakhir untuk mengembangkan lima kelompok kota di daerah maju. Kelima daerah tersebut adalah Delta Sungai Yangtze, Wilayah Jing-Jin-Ji, Wilayah Teluk Besar, Wilayah Sungai Mid-Sungai Yangtze, dan Wilayah Chengdu-Chongqing.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Lili Lestari
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: