Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Anies, Banjir, dan Kepentingan Pilpres 2024

Anies, Banjir, dan Kepentingan Pilpres 2024 Kredit Foto: Sufri Yuliardi

Joga menyebut Kemang pada 1980-an merupakan wilayah resapan air. Namun, seiring pertumbuhan permukiman yang tak terkendali membuat daerah elite itu sekarang jadi seolah 'tempat parkir' banjir. Persoalan tata ruang ini jadi persoalan karena membuat sistem drainase jadi amburadul.

"Itu lah tidak heran kalau hujan airnya akan mencari daerah langganan banjir yang jadi tempat parkir," ujar Joga.

Menurut Joga, persoalan ini juga menjadi pemicu banjir di Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi. Menurut dia, dalam skala ini, dua persoalan penting mempengaruhi yaitu tidak teraturnya pemukiman di bantaran kali dan sistem drainase.

Baca Juga: Anies Didemo Gegara Banjir, Jawaban Ahok Berkelas...

Terkait itu, ia berharap pemerintah pusat dan daerah aktif berkoordinasi soal penataan sungai. Tak perlu mempersoalkan konsep normalisasi dan naturalisasi. Dua konsep ini menurutnya bisa dipadukan tergantung luas wilayah yang akan diterapkan. Namun, tetap perlu pembebasan lahan terutama konsep naturalisasi.

Kemudian, ia menyarankan agar Pemprov DKI dan pemerintah daerah sekitar Ibu Kota punya rencana penataan kota yang bisa mengoptimalkan fungsi situ atau danau. Situ dinilai bisa berperan menampung debit air sungai bila meluap. Selama ini, penataan peran situ atau danau tak terancang dalam konsep penataan pembangunan.

"Lakukan revitalisasi situ, danau, waduk. Karena sungai yang meluap itu bisa dialirkan dengan mengisi ke situ, danau, embung," kata Joga.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: