Wakil Ketua Fraksi PAN di DPR RI, Saleh Partaonan Daulay menyebut rencana pemerintah menaikkan harga elpiji 3 kg akan semakin menambah beban masyarakat. Terlebih, kenaikan ini hampir berbarengan dengan kenaikkan iuran BPJS Kesehatan, 1 Januari 2020.
“Katanya, subsidi elpiji ini banyak yang tidak tepat sasaran. Karena itu, subsidinya dicabut, lalu akan dibuat lebih tepat sasaran. Sepintas, alasan ini kayaknya benar. Tetapi dalam praktiknya nanti, akan tetap ada kesulitan. Sebab, pemerintah sendiri dinilai tidak memiliki basis data yang akurat terkait lapisan masyarakat yang layak menerima subsidi,” jelas, Jumat (17/1/2020).
Baca Juga: Please Jangan Cabut Subsidi Gas, Kasihan Wong Cilik
Baca Juga: Fraksi PKS Resmi Gulirkan Pansus Jiwasraya dan Interpelasi BPJS
Sambungnya, “Lihat saja data Penerima Bantuan Iuran (PBI) BPJS Kesehatan. Ada banyak masyarakat yang merasa berhak, tetapi tidak masuk dalam data PBI. Tetapi sebaliknya, ada masyarakat yang kelihatannya mampu dan bahkan ada yang mengaku mampu, tetap masuk dalam data PBI,” tambah dia.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil