Kepala Pusdatinkom Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Agus Wibowo, mengatakan enam pengeras suara atau toa yang akan dibeli BPBD DKI Jakarta adalah alat Disaster Warning System (DWS). Ia mengatakan alat ini merupakan pengembangan dari Early Warning System (EWS) bantuan Jepang tahun 2014.
Bahkan, ia juga menyebut alat tersebut memang terbilang cukup mahal. "Ini kayaknya pengembangan EWS (Early Warning System) bantuan Jepang. Ini TOA seperti yang dipakai di Jepang, jadi memang mahal," katanya, Kamis (16/1) malam.
Baca Juga: Lebih Pilih Toa untuk Peringatan Bencana, Pak Anies Gak Mau Pakai Aplikasi Ahok?
Baca Juga: Wuih, DKI Kucurkan Rp4 M Buat Beli Toa, Bukan Toa Masjid Ya!!
Lanjutnya, ia mengatalan alat DWS tersebut dapat dikendalikan dari jakar jauh, sama seperti yang dipakai oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
"Bisa dikendalikan jarak jauh. Seperti sirene yang dipakai BMKG," ujar Agus.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil