Hijrah, merupakan fenomena yang belakangan ini kian santer terdengar, bahkan fenomena yang diartikan "Berpindah atau Berubah Untuk Sesuatu Yang Lebih Baik" diprediksi akan bertumbuh dan menyebar agresif.
Beberapa orang menilai Hijrah juga disebut menjadi tren di kalangan Muslim perkotaan dengan didominasi oleh golongan milenial. Disisi lain, polemik sosial kerap dihadapi para pejuang hijrah, salah satunya pada sektor ekonomi.
Sejalan dengan fenomena tersebut, PT Jalan Setelah Hijrah mengukuhkan posisinya dengan mengambil peran mengembangkan potensi ekonomi umat melalui gerakan Tajir.
Co-Founder Tajir & Ketua Komite Tetap Bidang Keuangan Kadin DKI Jakarta, Tito Maulana menjelaskan, Tajir sendiri merupakan gerakan muamalah kolaboratif yang merangkul para profesional dan pengusaha Muslim sukses, untuk saling berbagi dalam rangka sharing knowledge kepada para pejuang hijrah milenial.
Baca Juga: Kalau Tak Dipilih Lagi oleh Jokowi, Dua Menteri Ini Bakal Hijrah Jadi. . . .
"Kami membaca fenomena hijrah, terutama di kalangan milenial sebagai sebuah tantangan sekaligus peluang untuk memperkuat ekonomi umat, pada sektor syariah. Tajir dalam hal ini ingin memperkenalkan ekosistem muamalah sebagai sebuah solusi, yang berbasis pada semangat kolaboratif dan berbagi," jelas Tito Maulana di Kawasan Masjid Al-Azhar Jakarta, Minggu (19/1/2020).
Tajir menghadirkan Takjub Akbar sebagai gerbang utama pengenalan ekosistem Muamallah, sekaligus wadah yang menampung semangat, gagasan dan motivasi para teman. Gerakan muamalah Tajir tidak ingin terjebak pada batas transaksional belaka, namun juga keikhlasan berbuat baik antar sesama.
Baca Juga: Tren Hijrah Milenial, Reksa Dana Syariah Laris Manis
Takjub Akbar menjadi ajang transfer knowledge dan sharing inspirasi perjaIanan para mentor selama masa transformasi menciptakan iklim ekonomi syar'i ke dalam lingkungan bisnisnya. Materi yang disampaikan para mentor, juga diharapkan menjadi bekal awal bagi para Teman Tajir dalam meneguhkan proses berhijrah.
"Tajir membuat ekosistem bagaimana membangun ekonomi keluarga dari usaha sendiri. Nah, disini kita akan kumpulkan teman-teman yang sebelumnya tidak punya usaha yang insyAllah jadi punya. Nanti kalau bisnis yang dibangun sudah besar, mereka akan membantu teman-teman yang lain," papar Tito.
Sebagai informasi, Takjub Akbar 2020 diselenggarakan perdana pada 19 Januari 2020 di Masjid Al Azhar Jakarta dengan menghadirkan Ustadz Syafiq Riza Basalamah dan Ustadz Subhan Bawazier, serta figur pengusaha Muslim seperti Ucok Nasution (Founder JakCloth), Dhyda Maryudha (Owner Sagaleh) dan Reza Abu Umar (Profesional Chef).
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait: