Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Niat Tanam Modal di Proyek Ibu Kota Baru, Jumlah Uang yang SoftBank Tawarkan Bikin Gigit Jari!

Niat Tanam Modal di Proyek Ibu Kota Baru, Jumlah Uang yang SoftBank Tawarkan Bikin Gigit Jari! Dari kiri ke kanan, President of Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata, CEO Grab Anthony Tan, Founder dan CEO Softbank Masayoshi Son, Board Director, Executive Vice President & CSO Kataunori Sago dan CEO Tokopedia William Tanuwijaya saat diterima Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (29/7/2019). Pertemuan tersebut membahas investasi sebesar lima miliar dolar AS untuk membangun ekosistem transportasi daring berbasis kendaraan bertenaga listrik. | Kredit Foto: Antara/Puspa Perwitasari
Warta Ekonomi, Bogor -

SoftBank menawarkan investasi hingga US$40 miliar (sekitar Rp545,6 triliun) untuk ibu kota baru Indonesia di Kalimantan, menurut Menko Kemaritiman dan Investasi, Luhut Pandjaitan dalam laporan Reuters.

Indonesia sebelumnya menentukan biaya pemindahan ibu kota mencapai US$33 miliar (sekitar Rp450,1 triliun). Namun Luhut menyebutkan SoftBank sudah menawarkan hingga angka US$40 miliar. Meski begitu, perusahaan yang dipimpin oleh Masayoshi Son itu belum menyebutkan angka pasti.

"Jadi, kami akan bernegosiasi tentang struktur investasi, itu bisa mencapai US$30 miliar-US$40 miliar (sekitar Rp409,2 triliun-Rp545,6 triliun)," ujarnya, dikutip Senin (20/1/2020).

Baca Juga: Jokowi Bertemu Presiden Softbank, Bahas Investasi di Ibu Kota Baru

Juru Bicara SoftBank enggan menyebutkan nominal angka, mengikuti hal yang dikatakan oleh CEO dan pendirinya pekan lalu.

Saat menemui Jokowi, kepada pers Son mengaku, "kami belum membahas angka (investasi) spesifik. Tetapi kota pintar baru, teknologi terbaru, kota bersih, dan pemanfaatan kecerdasan buatan yang membuat saya tertarik untuk mendukung."

Kembali ke Luhut, ia mengklaim juga membahas soal potensi investasi lebih lanjut dengan Son di pertemuan Forum Ekonomi Dunia yang digelari Selasa-Jumat, 21-24 Januari. Lebih lanjut, Luhut menyebut, Jokowi tampaknya akan memutuskan kesepakatan pada bulan depan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tanayastri Dini Isna
Editor: Tanayastri Dini Isna

Bagikan Artikel: