Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

China Percepat Produksi Jet Tempur J-20 buat Segera Saingi Jet Siluman AS

China Percepat Produksi Jet Tempur J-20 buat Segera Saingi Jet Siluman AS Kredit Foto: The Drive
Warta Ekonomi, Beijing -

Analis militer menyerukan China untuk mempercepat produksi massal jet tempur siluman Chengdu J-20 untuk memenuhi permintaan militer Beijing yang masih jauh dari cukup. Pesawat tercanggih China ini merupakan pesaing jet tempur siluman F-35 Amerika Serikat (AS).

Pada hari Minggu, Angkatan Udara Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) mem-posting video di akun media sosialnya yang menampilkan dua pesawat J-20 dalam skenario pelatihan tempur dengan dua pesawat J-16 dan J-10C. Jet-jet itu milik Wang Hai Air Group, perusahaan yang namanya diambil dari nama seorang pilot tempur China yang bertugas dalam Perang Korea.

Baca Juga: Trump kepada Xi Jinping: Dia untuk China dan Saya untuk AS, Kami Saling Mencintai!

Jenis lima pesawat dalam formasi ini terlihat pertama kalinya dalam video untuk menandai Tahun Baru Imlek. Televisi pemerintah melaporkan bahwa Angkatan Udara PLA pernah menguji kombinasi satu J-20, satu J-16 dan satu J-10C pada tahun 2018.

Menurut Global Times, media corong Partai Komunis China, video terbaru PLA menunjukkan "kaleidoskop taktik" yang mampu dilakukan oleh J-20 dan jet lainnya. Militer Beijing membanggakan jet tempur generasi kelima J-20 sebagai "tulang punggung" kemampuan tempur udara China.

Komentator militer Hong Kong, Song Zhongping, mengatakan China membutuhkan antara 100 hingga 200 unit J-20 untuk memaksimalkan fleksibilitas misi.

"J-20 dapat mengatasi radar musuh dengan kemampuan stealth (siluman) atau menyerang pesawat musuh untuk superioritas (persenjataan) udara dari luar jangkauan visual," kata Song, seperti dikutip dari South China Morning Post, Rabu (22/1/2020).

China diperkirakan telah memproduksi sekitar 50 unit J-20 pada akhir 2019, tetapi masalah dengan mesin jet menunda rencana produksi massal. Insinyur China telah mengembangkan mesin turbofan WS-15 berkekuatan tinggi untuk J-20, tetapi pekerjaan itu tidak sesuai jadwal.

Sementara itu, J-20 diyakini telah menggunakan mesin WS-10B China atau AL-31FM2/3 buatan Rusia, yang mengurangi kemampuan manuver dan kemampuan siluman pada kecepatan supersonik.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: