Inggris Pilih Abaikan Peringatan Paman Sam, Kasih Lampu Hijau ke Huawei Buat . . . .
Pejabat Inggris telah memberi lampu hijau kepada Huawei, sehingga perusahaan China itu bisa terlibat dalam pengembangan jaringan 5G di negara itu. Artinya, Inggris menentang seruan Amerika Serikat (AS) untuk memboikot perusahaan China itu
Namun, usulan yang diajukan oleh regulator itu bersifat terbatas. Rekomendasi itu dibuat pada pertemuan para pejabat dari Departemen Pemerintah Senior.
"Keputusan itu diambil menjelang pertemuan Dewan Keamanan Nasional Inggris minggu depan, guna memutuskan penggunaan komponen teknologi 5G Huawei," kata narasumber yang paham soal masalah itu kepada Reuters, dikutip Jumat (24/1/2020).
Baca Juga: Di Forum Ekonomi Dunia, Pendiri Huawei Pede Bilang: Amerika Bakal Serang Kami Lagi!
Para pejabat meminta untuk melarang Huawei terlibat dalam jaringan inti sensitif dan mengandung data dari sistem pemerintah; sesuai dengan keputusan sementara mantan Perdana Menteri Theresia May tahun lalu.
Narasumber yang menolak disebutkan identitasnya menyebut, "panduan teknis dan kebijakan belum berubah. Sekarang, (keputusan) tergantung pada perhitungan politik."
AS telah berulang kali menuding teknologi Huawei digunakan sebagai alat untuk memata-matai mereka, menuduh perusahaan itu bekerja sama dengan Pemerintah China.
"Pekerjaan berisiko tinggi di inti jaringan 5G tetap berlangsung, jika sudah selesai akan diumumkan ke parlemen," kata juru bicara Perdana Menteri, Boris Johnson.
Inggris sendiri terperangkap di tengah konflik geopolitik atas Huawei.
Dalam ujian besar pertama kebijakan luar negeri Brexit Inggris, pemerintahan Johnson harus menyeimbangkan "hubungan khusus" dengan Amerika Serikat serta hubungan perdagangan yang berharga dengan China.
Industri memperingatkan Johnson dan jajarannya, pemboikotan Huawei bakal menelan biaya miliaran dolar dan menunda peluncuran jaringan 5G di Inggris.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Tanayastri Dini Isna
Editor: Tanayastri Dini Isna
Tag Terkait: