Perusahaan jasa pelabuhan PT Pelindo Indonesia III (persero) terus memanfaatkan digitalisasi untuk layanan pelabuhan. Salah satunya adalah menciptkan aplikasi khusus (Fasa) untuk mengkontrol Bahan Bakar Minyak (BBM) di kapal tunda (kapal penyendia BBM) dan data-data penting lainnya.
Menurut Senior Manajer IT dan Komunikasi Data Pelindo III Agus Dharmawan aplikasi ini banyak sekali manfaatnya. Pihaknya bisa monitoring langsung pergerakan kapal tunda saat peroperasi dilaut. Langkah ini kata Agus, untuk efisiensi bahan bakar sekaligus semangat menuju industri 4.0 yang berbasis digital.
“Tak bisa dipungkuri lagi bahwa keberadaan digital saat dibutuhkan. Apalagi pelindo III sebagai perusahaan negara butuh layanan cepat dan akurat. Untuk itu, kami menciptakan aplikasi ini untuk memperbudah kinerja Pelindo III,” tegas Agus di Surabaya, Jumat (24/1/2020).
Baca Juga: Dituduh Transfer BBM Ilegal, Pelindo I Buka Suara: Itu Bahan Bakar untuk. . .
Baca Juga: Bawa-bawa Kasus Century-Pelindo II, Demokrat Keukeuh Pansus: Jangan Takut!
Agus menjelaskan kineragi aplikasi ini yakni, aplikasi ini terhubung dengan desktop maupun ponsel pintar yang bisa memberikan laporan real time BBM lewat sensor CCTV yang terpasang di kapal tunda atau tugboat. Selain itu kata Agus, kinerja aplikasi ini mempermudah laporan data atau surat perizinan yang berbasisi digital.
Terbukti kata Agus, aplikasi yang sudah diciptakan sejak tahun 2013 lalu ini berhasilnya mendeteksi robohnya container crane di Semarang melalui monitoring system.
"Termasuk tenggelamnya Kapal Motor Penumpang (KMP) Wihan Sejahtera di perairan Tanjung Perak tahun 2015 lalu," ujar Agus.
Sementara Vice President Corporate Communication Pelindo III, Wilis Aji menjelaska, sistem ini memudahkan perusahaan mengontrol pergerakan kapal secara digital.
“Sekarang era paperless (tanpa kertas) dan berdasarkan data. Termasuk penerapan aplikasi ini juga untuk mengukur Key Performance Indicator (KPI) awak kapal,” kata Wilis.
Wilis berharap, kehadiran aplikasi menghindari dugaan pencurian bahan bakar. Walaupun hingga saat ini pihaknya belum menerima laporan tentang pencurian BBM.
Untuk biaya pembuatan aplikasi, Wilis menyebutkan dibutuhkan biaya sebesar Rp 3 miliar untuk tujuh kapal. Kapal yang dimiliki Pelindo III saat ini, sudah mencapai 15 unit. Hingga saat ini sudah ada delapan kapal yang sudah menggunakan sistem aplikasi tersebut
“Tujuh kapal yang sudah terpasang aplikasi dan CCTV tersebar di wilayah kerja kami, sedangkan delapan kapal baru nantinya menyusul pemasangan aplikasi dan CCTV dan tidak menutupi kemungkinan nanti bisa bertambah,” tutup Wilis.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Mochamad Ali Topan
Editor: Vicky Fadil