Virus Corona Tembus Beijing, Kecemasan Warga Dunia Meningkat
Pada hari ke lima karantina, penduduk meneriakkan "Go Wuhan" dari jendela mereka. "Saya semakin khawatir setiap hari," kata Do Quang Duy, 32, seorang mahasiswa master asal Vietnam di Wuhan, kepada AFP yang dilansir Selasa (28/1/2020).
Mongolia, selain menutup perbatasan dengan China, juga membatalkan kegiatan belajar mengajar di setiap sekolah sampai 2 Maret dan menunda pertemuan publik besar-besaran.
Baca Juga: Waspada Penyebaran Virus Corona, Mongolia Tutup Perbatasan dengan China
Malaysia telah melarang pengunjung asal Provinsi Hubei, China. Turki dan Jerman menyarankan warganya untuk menghindari perjalanan yang tidak penting ke China sama sekali.
Sebuah penerbangan yang bersisi staf konsuler dan beberapa warga Amerika dijadwalkan meninggalkan Wuhan menuju AS pada hari Selasa.
Prancis berencana untuk menerbangkan warganya keluar dari kota Wuhan pada pertengahan minggu ini. Jepang juga akan membawa pulang warganya.
Belgia, Bangladesh, India, dan Spanyol mengatakan mereka berusaha untuk memulangkan warga negara mereka. Sementara Jerman mempertimbangkan opsi serupa.
Di sisi lain, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah membuat bingung masyarakat internasional dengan mengoreksi penilaiannya terhadap virus Corona jenis baru asal Wuhan. Organisasi itu kini menyatakan risiko global dari virus mematikan tersebut tinggi.
Laporan penilaian WHO sebelumnya menyatakan tingkat risiko global dari virus itu masih "moderat." Badan kesehatan yang bernaung di bawah PBB tersebut mengatakan dalam laporan yang dipublikasikan Minggu malam bahwa risiko virus sangat tinggi di China, tinggi di tingkat regional dan tinggi di tingkat global.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: