Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara menyebutkan bahwa mewabahnya Virus Corona berpotensi memperlambat perekonomian China pada 2020 dan pada 2019 telah mengalami perlemahan 6,1 persen dari 6,6 persen pada 2018.
Wamenkeu Suahasil Nazara mengatakan potensi penurunan perekonomian China pada 2020 terjadi jika wabah Virus Corona mampu menurunkan ekspektasi pelaku pasar sehingga mempengaruhi pergerakan ekonomi.
Baca Juga: Virus Corona, Jumlah Wisatawan asal Cina Beringsut Nge-drop
“Nanti kita lihat (penurunannya). China pertumbuhan ekonominya sudah 6,1 persen. Virus Corona membuat perkiraan untuk menurunkan ekonomi dan bisa mempengaruhi ekspektasi jadi khawatirnya membawa penurunan pada pertumbuhan,” kata Wamenkeu di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa.
Suahasil Nazara menuturkan pertumbuhan ekonomi dunia pasti saling berkaitan sehingga jika China mengalami perlemahan maka akan berdampak untuk negara lain terutama Indonesia yang merupakan mitra perdagangan.
“Pertumbuhan ekonomi dunia kan pasti saling berkaitan, makanya pertumbuhan ekonomi dunia yang menunjukkan penurunan cukup drastis itu kita cukup concern,” ujarnya.
Ia menyatakan dinamika global termasuk yang terjadi di negara maju seperti China pada saatnya akan berdampak ke Indonesia karena permintaan produk berkurang sehingga ekspor menurun.
“Negara maju pertumbuhannya lebih rendah jadi permintaan ke Indonesia menurun yang akhirnya ekspor kita menurun. Negara mitra dagangnya China akan terkena,” kata Wamenkeu.
Tak hanya itu, Suahasil Nazara mengatakan saat ini pasar saham cukup terdampak dari sisi psikologis yaitu timbulnya rasa ke khawatiran dan pesimisme akibat kabar wabah Virus Corona yang terus berkembang.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait: