Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Terbang ke Australia, Wamenkeu Pamer Strategi RI Tangani Krisis Pandemi

Terbang ke Australia, Wamenkeu Pamer Strategi RI Tangani Krisis Pandemi Kredit Foto: Kemenkeu
Warta Ekonomi, Jakarta -

Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara mengunjungi Australian National University untuk menyampaikan berbagai pelajaran berharga yang bisa diambil dari penanganan pandemi di Indonesia. 

Suahasil mengatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pascapandemi Covid-19 terjaga. Ekspansi ekonomi semakin cepat dengan inflasi yang terkendali, di tengah meningkatnya ketidakpastian ekonomi global. Bahkan, Indonesia berhasil menaikkan statusnya menjadi upper middle income country

Baca Juga: Temui Awardee LPDP di Australia, Wakil Menkeu Curhat Soal 4 Tantangan Besar RI saat Ini

"Hal ini karena kebijakan countercyclical yang dirancang Pemerintah berjalan dengan baik dan efektif," kata Suahasil, dalam kuliah umum di Australian National University, Australia, dikutip Rabu (2/8/2023).

Suahasil mengatakan kolaborasi dan sinergi multistakeholders dalam menerbitkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perpu) Nomor 1 Tahun 2020 menjadi langkah cepat menangani pandemi. 

Menurutnya, dengan adanya Perpu tersebut, Pemerintah dapat menaikkan defisit di atas 3% untuk membiayai belanja kesehatan dan perlindungan sosial untuk menyelamatkan kesehatan masyarakat dan menjaga daya beli masyarakat di saat penerimaan negara turun karena aktivitas ekonomi terhenti.

"Pandemi Covid-19 membutuhkan gerak cepat, keputusan cepat, dan implementasi yang cepat. Tetapi kita harus membuang pola pikir ketakutan akan kerugian negara," tutur dia.

Suahasil melanjutkan, untuk itulah, Kementerian/Lembaga yang terkait penanganan pandemi dan percepatan pemulihan ekonomi nasional bersama aparat penegak hukum bersinergi merancang Perpu tersebut untuk mencapai pemahaman yang sama.

Berikutnya, sambung dia, di masa pandemi, Indonesia juga tetap menjalankan agenda reformasi struktural melalui penerbitan beberapa UU. Menurut Suahasil, pandemi merupakan waktu yang tepat untuk melakukan reformasi.

"Pembelajaran terpenting yang kita dapatkan dari pandemi itu adalah ketika bersinggungan dengan pandemi, pada saat yang sama kami memahami bahwa krisis pandemi adalah saat yang tepat untuk melakukan reformasi," tandasnya.

Baca Juga: Sukses Kendalikan Inflasi, 33 Daerah Dapat Penghargaan Insentif Fiskal dari Kemendagri dan Kemenkeu

Suahasil menuturkan, pembelajaran berikutnya, yakni perbaikan data dan tata kelola. Data kependudukan yang andal sangat penting untuk menangani krisis. Hal ini agar program bantuan sosial dapat tereksekusi tepat sasaran untuk masyarakat yang miskin dan rentan.

Terakhir, Suahasil juga menyebut pandemi Covid-19 bukanlah pandemi global yang pertama dan terakhir. Sebagai bentuk kewaspadaan, Indonesia bekerja sama secara global melalui keikutsertaan pada Pandemic Fund.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Alfida Rizky Febrianna
Editor: Ayu Almas

Advertisement

Bagikan Artikel: