Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi) berencana meresmikan terowongan Jompong Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Rabu (29/1).
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil mengatakan Pemerimtah Daerah Provinsi (Pemdaprov) Jawa Barat masih berupaya menyelesaikan sisa program yang ditargetkan rampung pada 2020.
Termasuk pembangunan terowongan Jompong yang dinilai masih belum maksimal dalam mengatasi banjir.
"Kami masih bekerja keras dalam memaksimalkan terowongan Jompong. Sebab, tidak mampu sepenuhnya menampung air karena memang bukan solusi utama," katanya usai meninjau korban banjir di Kabupaten Bandung, Selasa (28/1/2020).
Baca Juga: Soal Omnibus Law, Jokowi: Regulasi RI Sudah Obesitas
Baca Juga: Duhu! 1.100 Warga Dayeuhkolot Masih Terendam Banjir
Untuk itu, kata Emil-sapaan Gubernur Jabar, Curug Jompong harus dikolaborasikan dengan membelokan arus air sungai Cisangkuy yang baru rampung pada Oktober 2020. "Sungai Cisangkuy ini menyuplai paling bajyak air ke Baleendah dan Dayeuhkolot," imbuhnya.
Artinya setelah proses pembelokan air di sungai Cisangkuy tersebut (fload way) maka 90 persen arus air yang biasa tumpah ke Baleendah dan Dayeuhkolot bisa dibelokan. Terlebih, ada enam rumah pompa dan danau retensi.
"Di luar itu. Kami mohon maaf dengan kerja keras di 2020, kejadian seperti ini bisa berkurang," ujarnya.
Menurutnya, kewengangan secara teknis lelang ada di Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) sudah dimaksimalkan. Artinya, pemerintah terus bekerja keras hanya masalahnya beberapa pekerjaan rumah belum tuntas sehingga pada saat hujan masih terjadi bajir. "Saya kira masyarakat paham akan kondisi ini," ujarnya.
Dia juga menyebutkan pembangunan terowongan Jompong ini bisa meminimalisir volume banjir. Terbukti, dalam waktu cepat air surut di beberapa lokasi banjir.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait: